“Sesungguhnya kalian tinggal di negeri yang pasti akan kalian tinggalkan. Dan kalian sekarang berada di sisa-sisa umur. Sebelum ajal datang menjemput, berbuat baiklah sebanyak yang kalian mampu.”
Kata-kata ini dari Usman bin Affan begitu sederhana, namun sarat makna. Seakan-akan beliau ingin mengingatkan kita bahwa hidup ini, meskipun penuh kesibukan dan ambisi, pada akhirnya hanyalah perjalanan singkat. Usman bin Affan, sahabat Rasulullah sekaligus khalifah ketiga, memahami betul bahwa dunia ini hanyalah tempat persinggahan sementara. Seberapa lama pun kita hidup, semuanya akan berlalu, dan tujuan akhir kita bukan di sini, melainkan di kehidupan yang abadi setelah mati.
Di tengah rutinitas sehari-hari, kita sering tenggelam dalam ambisi pribadi. Kita kejar harta, kekuasaan, dan pengakuan. Tapi, semakin kita mendapatkan apa yang kita inginkan, semakin sering kita merasakan kekosongan. Dunia ini memang seringkali menawarkan kebahagiaan yang sifatnya semu. Lewat nasihat Usman bin Affan, kita diingatkan bahwa tak peduli seberapa besar pencapaian kita di dunia, semua itu akan hilang. Yang tersisa hanyalah amal kebaikan yang pernah kita lakukan, yang akan menjadi bekal sejati kita.
Ketika Usman berbicara tentang “sisa-sisa umur,” ini adalah pengingat halus namun tegas bahwa waktu kita di dunia tidak pernah panjang. Mungkin kita merasa masih punya banyak waktu, masih ada hari esok untuk memperbaiki diri, tetapi kenyataannya, setiap hari yang berlalu adalah pengurangan dari umur kita. Tak ada yang tahu kapan waktunya akan habis. Itulah sebabnya, kita perlu menggunakan sisa waktu yang kita punya dengan sebaik-baiknya, untuk memperbaiki diri dan mempersiapkan kehidupan abadi di akhirat.
Jadi, selama kita masih diberikan kesempatan, mari kita perbanyak kebaikan. Kebaikan itu tidak harus besar atau mewah, sering kali justru hadir dalam hal-hal kecil yang sederhana: memberikan perhatian kepada orang yang kita cintai, membantu mereka yang sedang kesusahan, atau bahkan sekadar tersenyum kepada orang lain. Jangan lupakan pula memperbaiki hubungan dengan Tuhan dan memperkuat ikatan dengan sesama manusia. Itulah nilai kebaikan sejati yang akan menemani kita, bahkan setelah dunia ini kita tinggalkan.
Pada akhirnya, saat kita meninggalkan dunia ini, tidak ada harta atau kekuasaan yang ikut bersama kita. Satu-satunya yang akan tetap bersama kita adalah amal kebaikan. Itulah bekal yang akan mengantarkan kita ke kehidupan yang lebih baik, kehidupan yang penuh kedamaian. Untuk itu mari kita manfaatkan sisa usia ini dengan kebaikan, sehingga kelak apabila kita berpulang, kita bisa melangkah dengan hati yang tenang dan damai.
—————– oOo —————–
Demi waktu atau zaman. Sesungguhnya manusia dalam kerugian. Kecuali orang 2 yg beriman yg berbuat kebaikan, menasihati untuk kebenaran dan kesabaran. Surat An Nashr 1 3