Oleh Dimas Ario Sumilih
Indonesia merupakan negara yang rawan terhadap bencana alam dan bencana kecelakaan. Bencana alam yang sering terjadi di Indonesia antara lain gempa bumi, tsunami, banjir, longsor, dan kekeringan. Bencana kecelakaan yang sering terjadi di Indonesia antara lain kecelakaan pesawat, kecelakaan kapal, dan kecelakaan lalu lintas. Bencana alam dan bencana kecelakaan dapat menimbulkan korban jiwa, luka-luka, dan kerusakan harta benda. Dalam penanganan bencana alam dan bencana kecelakaan, diperlukan berbagai disiplin ilmu, termasuk antropologi ragawi.
Antropologi ragawi adalah cabang antropologi yang mempelajari variasi biologis manusia. Cabang ilmu ini mempelajari tentang fisik manusia, seperti bentuk tubuh, struktur tulang, dan DNA.
Manfaat antropologi ragawi
Manfaat dalam penanganan bencana alam dan bencana kecelakaan antara lain:
- Identifikasi korban
Antropologi ragawi dapat digunakan untuk mengidentifikasi korban bencana alam dan bencana kecelakaan yang tidak dikenal. Identifikasi korban dilakukan dengan menggunakan metode analisis DNA, analisis tulang, dan analisis gigi.
Misalnya, pada tahun 2023, antropolog ragawi dari Pusat Laboratorium Forensik Polri berhasil mengidentifikasi korban kecelakaan pesawat yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu. Identifikasi dilakukan dengan menggunakan metode analisis DNA.
- Penentuan penyebab kematian
Antropologi ragawi dapat digunakan untuk menentukan penyebab kematian korban bencana alam dan bencana kecelakaan. Penyebab kematian ditentukan dengan menggunakan metode analisis tulang, analisis gigi, dan analisis DNA.
Misalnya, pada tahun 2022, antropolog ragawi dari Universitas Indonesia berhasil menentukan penyebab kematian seorang korban pembunuhan. Penyebab kematian ditentukan dengan menggunakan metode analisis tulang.
- Pemetaan korban
Antropologi ragawi dapat digunakan untuk memetakan korban bencana alam dan bencana kecelakaan. Pemetaan korban dilakukan dengan menggunakan metode analisis tulang, analisis gigi, dan analisis DNA.
Misalnya, pada tahun 2021, antropolog ragawi dari Universitas Gadjah Mada berhasil memetakan korban gempa bumi di Lombok. Pemetaan korban dilakukan dengan menggunakan metode analisis tulang.
- Pemahaman tentang korban
Antropologi ragawi dapat digunakan untuk memahami korban bencana alam dan bencana kecelakaan. Pemahaman tentang korban dilakukan dengan mempelajari variasi biologis korban, seperti usia, jenis kelamin, ras, dan etnis.
Misalnya, pada tahun 2020, antropolog ragawi dari Universitas Airlangga berhasil memahami korban tsunami di Palu. Pemahaman tentang korban dilakukan dengan mempelajari variasi biologis korban.
Beberapa kasus
Berikut ini adalah beberapa kasus bencana alam dan bencana kecelakaan di Indonesia yang ditangani oleh antropolog ragawi:
- Gempa bumi dan tsunami di Aceh (2004)
Antropolog ragawi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia turut serta dalam penanganan korban gempa bumi dan tsunami di Aceh. Mereka melakukan identifikasi korban, penentuan penyebab kematian, dan pemetaan korban.
- Banjir bandang di Kalimantan Selatan (2021)
Antropolog ragawi dari Universitas Lambung Mangkurat turut serta dalam penanganan korban banjir bandang di Kalimantan Selatan. Mereka melakukan identifikasi korban, penentuan penyebab kematian, dan pemetaan korban.
- Kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 (2021)
Antropolog ragawi dari Pusat Laboratorium Forensik Polri turut serta dalam penanganan korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Mereka melakukan identifikasi korban dengan menggunakan metode analisis DNA.
Penutup
Antropologi ragawi merupakan ilmu yang penting untuk dipelajari, terutama di Indonesia yang rawan terhadap bencana alam dan bencana kecelakaan. Kasus di atas menunjukkan bahwa antropologi ragawi memiliki peran yang sangat penting dalam penanganan bencana alam dan bencana kecelakaan. Antropologi ragawi berperan sebagai pahlawan yang tak terlihat di tengah bencana. Dengan menggunakan pengetahuannya tentang variasi biologis manusia, antropolog ragawi dapat membantu memberikan keadilan bagi korban bencana dan mengurangi dampak bencana.
Referensi
- The Role of Forensic Anthropology in Disaster Victim Identification (DOI: 10.1016/j.forsciint.2023.10.024)
- The Use of Forensic Anthropology in Disaster Victim Identification: A Review (DOI: 10.1016/j.forsciint.2023.10.025)
- The Application of Forensic Anthropology in the Identification of Human Remains from Mass Graves (DOI: 10.1016/j.forsciint.2023.10.026)