info.speaksacademy.com

Peran Kecerdasan Buatan dalam Penulisan Artikel Ilmiah

Review Artikel: A role for artificial intelligence chatbots in the writing of scientific articles (Vintzileos A. M., Chavez M. R., Romero R)

Abstrak

Artikel ini menyelidiki potensi penggunaan AI chatbots dalam penulisan artikel ilmiah. Artikel ini menyoroti manfaat AI chatbots dalam meningkatkan kualitas bahasa, kejelasan, dan kecepatan publikasi. Artikel ini juga membahas pentingnya pengungkapan penggunaan AI dalam proses penulisan dan memberikan panduan bagi penulis untuk menghindari plagiarisme.

Pendahuluan

Publikasi artikel ilmiah merupakan aspek penting dalam kemajuan ilmu pengetahuan biomedis. Namun, penulisan ilmiah merupakan keterampilan yang sulit dikuasai dan menjadi tantangan bagi para peneliti. Bahasa Inggris merupakan bahasa dominan dalam ilmu pengetahuan biomedis dan menjadi lingua franca yang digunakan dalam kolaborasi dan konferensi internasional. Bagi non-penutur asli bahasa Inggris, penguasaan bahasa Inggris yang tidak memadai dapat menjadi hambatan untuk publikasi.

Peran AI chatbots

Artikel ini mengusulkan bahwa AI chatbots memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas naskah yang diajukan untuk dipertimbangkan oleh jurnal, dengan catatan program AI tidak mengubah makna yang dimaksudkan oleh penulis. AI chatbots dapat digunakan tidak hanya oleh penulis tetapi juga oleh peninjau dan editor untuk memberikan kejelasan umpan balik. Komunikasi yang jelas di antara penulis, editor, dan peninjau berpotensi untuk meningkatkan kecepatan publikasi dan memperkuat kolaborasi di antara semua yang terlibat dalam proses tersebut.

Berikut adalah beberapa contoh bagaimana AI chatbots dapat membantu meningkatkan kualitas naskah ilmiah:

1. Meningkatkan Kualitas Bahasa

AI chatbots dapat membantu penulis untuk memperbaiki kesalahan tata bahasa, ejaan, dan tanda baca. AI chatbots dapat membantu penulis untuk memilih kata-kata yang lebih tepat dan efektif. AI chatbots juga dapat membantu penulis untuk menyusun kalimat dan paragraf yang lebih koheren dan mudah dipahami.

Misalnya. Seorang penulis sedang menulis naskah ilmiah tentang topik baru. Penulis tersebut menggunakan AI chatbot untuk memeriksa tata bahasa dan ejaan. AI chatbot menemukan beberapa kesalahan tata bahasa dan ejaan, dan menyarankan beberapa perubahan untuk meningkatkan kejelasan kalimat. Penulis kemudian merevisi naskah tersebut berdasarkan saran dari AI chatbot.

2. Meningkatkan Kejelasan Argumen

AI chatbots dapat membantu penulis untuk mengidentifikasi dan memperbaiki argumen yang tidak jelas atau tidak logis. AI chatbots dapat membantu penulis untuk menyediakan bukti yang lebih kuat untuk mendukung argumen mereka. AI chatbots juga dapat membantu penulis untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan dalam data atau analisis.

Misalnya. Seorang penulis sedang menulis naskah ilmiah tentang topik kontroversial. Penulis tersebut menggunakan AI chatbot untuk memeriksa argumen mereka. AI chatbot menemukan beberapa argumen yang tidak jelas atau tidak logis, dan menyarankan beberapa perubahan untuk meningkatkan kejelasan argumen. Penulis kemudian merevisi naskah tersebut berdasarkan saran dari AI chatbot.

3. Meningkatkan Kecepatan Publikasi

AI chatbots dapat membantu penulis untuk mempercepat proses penulisan dengan menyediakan saran dan ide untuk meningkatkan argumen mereka di dalam tulisan. AI chatbots dapat membantu penulis untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan lebih awal dalam proses penulisan. AI chatbots juga dapat membantu penulis untuk menemukan sumber daya yang relevan untuk mendukung argumen mereka.

Misalnya. Seorang penulis sedang menulis naskah ilmiah dengan tenggat waktu yang ketat. Penulis tersebut menggunakan AI chatbot untuk membantu mereka membuatkan narasi dengan bahasa yang lebih baik dan lebih terstruktur dari bahan hasil penelitian yang kita berikan pada AI, misalnya untuk membuat Pendahuluan, data dan hasil analisis, menyambungkan dengan penelitian sebelumnya. AI chatbot menyediakan saran dan ide perspektif yang berbeda yang tidak terbayang sebelumnya oleh penulis, dan membantu penulis untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan dengan waktu yang lebih singkat.

4. Meningkatkan Kolaborasi

AI chatbots dapat membantu penulis, peninjau, dan editor untuk berkomunikasi lebih efektif dengan menyediakan platform untuk diskusi dan umpan balik. AI chatbots juga dapat membantu penulis, peninjau, dan editor untuk memahami perspektif yang berbeda dan mencapai konsensus bersama secara kolaborasi.

Misalnya. Seorang penulis sedang menulis naskah ilmiah dengan beberapa penulis lain. Penulis tersebut menggunakan AI Copilot di lingkungan dokumen microsoft word online untuk memfasilitasi diskusi dan umpan balik di antara penulis.

Pentingnya Deklarasi Penggunaan AI

Artikel ini menyoroti pentingnya pengungkapan (deklarasi) penggunaan AI dalam proses penulisan untuk memastikan transparansi dan menghindari plagiarisme. Penulis perlu memastikan bahwa pesan tidak  ada plagiarisme. Artikel ini menyarankan penggunaan perangkat lunak deteksi plagiarisme dan program parafrase konten untuk meminimalkan risiko plagiarisme.

Pengungkapan penggunaan AI memungkinkan pembaca untuk memahami bagaimana AI telah digunakan dalam proses penulisan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pembaca dapat menilai kredibilitas dan keandalan informasi yang disajikan.

Pengungkapan penggunaan AI dapat membantu untuk membangun kepercayaan antara penulis dan pembaca. Ketika pembaca tahu bahwa penulis telah menggunakan AI, mereka lebih mungkin untuk mempercayai bahwa informasi yang disajikan akurat dan dapat diandalkan.

Kesimpulan

– Bahwa AI chatbots memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas penulisan ilmiah dan mempercepat proses. Namun, penting bagi penulis untuk menggunakan AI chatbots secara bertanggung jawab dan etis.

– Artikel ini juga menyimpulkan bahwa untuk transparansi perlu mengungkapkan penggunaan AI dalam proses penulisan.

Implikasi

Artikel ini memiliki implikasi penting bagi peneliti, penulis, peninjau, dan editor di bidang ilmu pengetahuan biomedis. Penggunaan AI chatbots dapat meningkatkan kualitas dan kejelasan artikel ilmiah, memfasilitasi kolaborasi internasional, dan mempercepat proses publikasi. Namun, penting untuk menggunakan AI chatbots secara bertanggung jawab dan etis, dan untuk memastikan transparansi dalam proses penulisan.

Kritik
Artikel ini tidak membahas secara rinci potensi dampak negatif AI chatbots pada penulisan ilmiah. Misalnya, ketergantungan pada AI dan kurang mengembangkan keterampilan menulis mereka sendiri. A

– Artikel ini juga tidak membahas secara rinci implikasi etis dari penggunaan AI chatbots, seperti potensi plagiarisme dan validitas informasi dan data.

Saran untuk penelitian selanjutnya

– Penelitian selanjutnya perlu mengeksplorasi dampak AI chatbots pada penulisan ilmiah secara lebih rinci, termasuk potensi manfaat dan risikonya. – Penelitian juga perlu mengembangkan pedoman etika untuk penggunaan AI chatbots dalam penulisan ilmiah, termasuk apakah memang perlu mengungkapkan penggunaan AI dalam penulisan.

Kata kunci

AI chatbots, penulisan ilmiah, bahasa Inggris, plagiarisme, pengungkapan, transparansi, etika

Catatan

Jurnal review ini ditulis berdasarkan artikel “A role for artificial intelligence chatbots in the writing of scientific articles” yang diterbitkan dalam American Journal of Obstetrics & Gynecology pada bulan Agustus 2023. Jurnal review ini hanya membahas poin-poin utama dari artikel tersebut dan tidak mencakup semua aspek yang dibahas dalam artikel tersebut.

 

Adult Learner: Pembelajar adaptif

Oleh: Budi Setiadi Sadikin

 

Dalam era yang serba cepat dan penuh ketidakpastian ini, pembelajaran bukanlah sekadar pilihan, melainkan keharusan. Adult learner menyadari bahwa pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki saat ini mungkin tidak relevan lagi di masa depan. Oleh karena itu, mereka perlu terus mengasah diri, mencari ilmu baru, dan mengembangkan diri. Mereka bagaikan pohon yang terus tumbuh dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar, akarnya menjalar ke berbagai sumber pengetahuan, dan cabangnya merentang ke berbagai bidang.

 

Adult learner adalah istilah yang merujuk pada individu yang aktif dalam proses pembelajaran setelah masa pendidikan formal mereka (sekolah, universitas). Mereka adalah orang-orang yang terus haus akan pengetahuan dan keterampilan baru, terlepas dari usia atau latar belakang pendidikan mereka. Menurut pada Teori Belajar Orang Dewasa atau Andragogy, yang dikembangkan oleh Malcolm Knowles, merupakan konsep atau kajian mengenai bagaimana orang dewasa  belajar dan bagaimana membedakannya dari anak-anak. Teori ini bertujuan untuk menunjukkan bagaimana perbedaan orang dewasa belajar dan mengidentifikasi cara belajar yang cocok dengannya.

 

Terus belajar, membuat kita tidak hanya memperkaya diri, tetapi juga membuka peluang baru dan meningkatkan kualitas hidup. Di era yang semakin kompleks dan dinamis seperti sekarang, kebutuhan untuk terus belajar dan mengembangkan diri menjadi semakin mendesak, terutama bagi adult learner.

 

Beberapa hal yang mendasar tentang pentingnya pembelajaran sepanjang hayat bagi adult learner adalah adanya: 1) Perubahan yang Cepat: Dunia kerja, teknologi, dan informasi berubah dengan sangat cepat. Keterampilan yang relevan hari ini mungkin sudah usang dalam beberapa tahun ke depan. Dengan belajar sepanjang hayat, adult learner dapat terus mengikuti perkembangan zaman dan memastikan diri tetap relevan, 2) Peningkatan Kualitas Hidup: Pembelajaran sepanjang hayat tidak hanya berdampak pada kehidupan profesional, tetapi juga pada kualitas hidup secara keseluruhan. Dengan terus belajar, kita dapat menemukan minat baru, memperluas jaringan sosial, dan meningkatkan rasa percaya diri, 3) Perkembangan Diri: Setiap individu memiliki potensi yang tak terbatas untuk berkembang. Melalui pembelajaran, kita dapat menggali potensi diri, menemukan bakat tersembunyi, dan mencapai tujuan hidup yang lebih tinggi, 4) Beradaptasi terhadap Perubahan: Kehidupan penuh dengan ketidakpastian. Dengan terus belajar, kita menjadi lebih fleksibel dan mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.

 

Adult learner berusaha untuk selalu melakukan pembelajaran sepanjang hayat karena didorong juga beberapa faktor seperti adanya motivasi yang timbul dari dalam diri sendiri, yang biasa disebut dengan motivasi internal, yaitu keinginan untuk tumbuh, berkembang, dan mencapai potensi maksimal.

Faktor lain berikutnya adalah adanya tekanan dari luar dirinya, tekanan eksternal, yaitu persaingan di dunia kerja, tuntutan keluarga, dan perubahan teknologi. Tekanan dari luar dirinya. Faktor berikutnya adalah adanya teknologi yang mempermudah mendapatkan keinginannya, aksesibilitas, dengan teknologi komputer dan internet memberikan kemudahan untuk mengakses ke berbagai sumber belajar online dan offline.

Faktor yang terakhir adalah adanya dukungan sosial, berupa dorongan dari keluarga, teman, dan komunitas. Disini harus dilihat bahwa tuntutan dan dukungan mempunyai makna yang berbeda. Tuntutan adalah permintaan yang sangat keras dan harus dipenuhi, sedangkan dukungan atau dorongan berupa anjuran.

Adult learner mungkin akan bingung, harus mulai darimana atau apa yang harus dilakukan untuk  memulai pembelajaran? Dalam hal ini adult learner harus menetapkan tujuan yang akan dicapainya dengan jelas dan harus membuatnya terukur.

Jadi, langkah pertama yang krusial dalam perjalanan pembelajaran sepanjang hayat  adalah dengan menetapkan tujuan yang jelas dan terukur. Tujuan yang baik akan memberikan arah, motivasi, dan membantu kita mengukur kemajuan yang telah dicapai. Dengan memiliki tujuan maka seorang adult learner (pembelajar) menjadi jelas arahnya. Tujuan membantu kita fokus pada apa yang ingin kita capai. Tujuan memberikan arah yang jelas dalam proses pembelajaran. Tujuan yang jelas memberikan dorongan (motivasi) untuk terus belajar. Tujuan harus terukur sehingga memungkinkan kita mengukur kemajuan dan membuat penyesuaian jika diperlukan.

 

Alat bantu untuk menetapkan tujuan  adalah dengan bertanya pada diri sendiri dengan pertanyaan “Apa?”, yaitu menanyakan pada diri sendiri apa yang hendak dicapai, apa yang penting bagi saya? Setelah ditemukan apa yang menjadi tujuannya, selanjutnya dibantu merumuskan tujuan dengan menggunakan pola SMART, yaitu akronim yang sering digunakan untuk merumuskan tujuan yang efektif.

 

SMART adalah singkatan dari:

  • Specific (Spesifik): Tujuan harus jelas dan terperinci. Hindari tujuan yang terlalu umum seperti “Saya ingin belajar lebih banyak.”
    • Contoh yang kurang spesifik: “Saya ingin menjadi ahli bahasa Inggris.”
    • Contoh yang lebih spesifik: “Saya ingin lulus ujian IELTS dengan skor minimal 7.0 dalam waktu 6 bulan.”
  • Measurable (Terukur): Tujuan harus dapat diukur dengan jelas. Gunakan angka, persentase, atau indikator lain untuk mengukur kemajuan.
    • Contoh: “Saya ingin membaca 2 buku non-fiksi setiap bulan.”
  • Achievable (Dapat Dicapai): Tujuan harus realistis dan dapat dicapai. Hindari tujuan yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.
    • Contoh: Jika Anda baru belajar bahasa Spanyol, tujuan “fasih berbahasa Spanyol dalam 3 bulan” mungkin terlalu tinggi.
  • Relevant (Relevan): Tujuan harus sesuai dengan minat, nilai, dan tujuan hidup Anda secara keseluruhan.
    • Contoh: Jika Anda ingin berkarir di bidang data science, mempelajari bahasa pemrograman Python akan sangat relevan.
  • Time-bound (Berjangka Waktu): Tetapkan tenggat waktu yang jelas untuk mencapai tujuan.
    • Contoh: “Saya ingin menyelesaikan kursus online ini pada akhir bulan ini.”

 

Tujuan yang telah ditetapkan oleh adult learner harus bisa dikontrol dan untuk memudahkan dalam mengontrol tujuan, boleh juga dilakukan dengan memvisualisasikan tujuan, Anda membayangkan bahwa diri Anda telah mencapai tujuan. Hal ini akan menimbulkan dan meningkatkan motivasi juga semangat.

Hal lainnya adalah dengan membuat rencana aksi yaitu dengan membagi tujuan besar kedalam langkah-langkah kecil yang konkret untuk mencapai tujuan. Langkah lain yang dapat dilakukan untuk mengontrol tujuan adalah dengan melakukan evaluasi kemajuan Anda secara berkala dan melakukan penyesuaian-penyesuaian jika memang diperlukan. Terakhir dalam upaya mengontrol tujuan Anda yaitu dengan melibatkan orang lain, beritahu teman, keluarga, atau mentor tentang tujuan Anda untuk mendapatkan dukungan.

 

Dalam perjalanan untuk mencapai tujuan seorang adult learner bisa saja mendapatkan hambatan atau gangguan yang berpotensi menggagalkan usahanya, yaitu berupa menurunnya motivasi. Penurunan motivasi dari seorang adult learner dimungkinkan karena fluktuasi motivasi, yaitu naik turunnya motivasi.

Seiring berjalannya pembelajaran, motivasi sering kali tidak stabil. Ada saat-saat di mana semangat belajar sangat tinggi, namun di lain waktu, keinginan untuk belajar bisa menurun drastis. Penurunan bisa juga karena disebabkan adult learner mengalami kejenuhan. Banyaknya materi dan informasi yang harus diserap bisa menimbulkan kejenuhan, membuat proses belajar terasa membosankan. Adult learner dalam pembelajaran jangka panjang, bisa mengalami kesulitan dalam mempertahankan fokus pada tujuan akhir.

 

Tetapi hambatan harus ditanggulangi, solusi yang dapat kami sarankan adalah dengan:

  1. Menetapkan Tujuan Kecil: Memecah tujuan besar menjadi bagian-bagian kecil yang dapat dicapai secara bertahap membantu menjaga motivasi tetap tinggi.
  2. Memvariasikan Metode Belajar: Mencoba berbagai metode pembelajaran, seperti belajar secara visual, mendengarkan podcast, atau berdiskusi dengan orang lain, dapat menghindari kejenuhan.
  3. Mencari Teman Belajar: Belajar bersama orang lain, baik dalam kelompok belajar maupun pasangan belajar, dapat memberikan dorongan motivasi dan meningkatkan keterlibatan.
  4. Selalu Mengingatkan Diri Sendiri akan Manfaat yang didapat: Menulis alasan mengapa Anda belajar dan sering membacanya kembali dapat membantu mempertahankan fokus dan semangat.

 

Sumber bacaan:

Knowles, Malcolm S, Holton III, Elwood F, and Swanson, Richard A. (2015). The Adult Learner: the definitive classic in adult education and human resource development, (8th ed.). Routledge. London

 

WISUDA SARJANA KE-12 STTII KUPANG: Langkah Awal Pengabdian Nyata Bagi 21 Lulusan Teologi dan Pendidikan Agama Kristen

Pada tanggal 6 September 2024, bertempat di Oriental Resto Kupang, sebanyak 21 lulusan Program Studi Teologi dan Pendidikan Agama Kristen merayakan momen bersejarah dalam hidup mereka melalui Wisuda Sarjana ke-12. Wisuda ini bukan hanya merupakan simbol keberhasilan akademis, tetapi juga menjadi pintu gerbang menuju perjalanan pengabdian nyata bagi masyarakat. Setelah bertahun-tahun menempuh pendidikan dan memperdalam ilmu, para wisudawan kini dihadapkan pada tantangan baru untuk menerapkan pengetahuan dan nilai-nilai yang telah mereka pelajari dalam kehidupan sehari-hari.

Wisuda: Langkah Awal Pengabdian Nyata

Wisuda sering kali dianggap sebagai akhir dari perjalanan pendidikan formal, namun sejatinya, momen ini menandai awal dari pengabdian yang lebih luas dan mendalam kepada masyarakat. Bagi para lulusan, gelar yang mereka peroleh bukanlah tujuan akhir, melainkan sebuah amanat untuk melayani, mendidik, dan memberikan kontribusi positif kepada lingkungan sekitar. Khusus bagi para lulusan Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, mereka memiliki tanggung jawab moral untuk menyebarkan nilai-nilai kasih, keadilan, dan integritas dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat.

Setiap lulusan memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan. Melalui pelayanan di gereja, pendidikan, ataupun masyarakat luas, mereka diharapkan mampu membangun komunitas yang lebih baik dan harmoni. Peran mereka sebagai pendidik dan pelayan tidak hanya terbatas pada lingkup akademik, tetapi juga mencakup kehidupan sosial, spiritual, dan moral masyarakat. Pengabdian ini tidak hanya tentang mengajar atau berkhotbah, tetapi juga tentang memberi contoh hidup yang benar dan menjadi inspirasi bagi orang lain.

Pembelajaran Sepanjang Hayat

Meskipun wisuda merupakan pencapaian yang membanggakan, penting bagi para lulusan untuk menyadari bahwa proses belajar tidak berhenti di sini. Pembelajaran sejati berlangsung sepanjang hidup. Ilmu pengetahuan dan pemahaman terus berkembang, sehingga penting bagi setiap individu untuk senantiasa terbuka terhadap pembelajaran baru, baik dalam bentuk pengetahuan formal maupun pengalaman hidup.

Para wisudawan didorong untuk terus mengembangkan diri, baik melalui pendidikan lanjutan, pengalaman kerja, maupun pelayanan sosial. Dunia yang terus berubah membutuhkan individu yang fleksibel, inovatif, dan berkomitmen untuk terus belajar. Dengan semangat belajar sepanjang hayat, para lulusan dapat menjadi pemimpin yang lebih baik, pendidik yang lebih efektif, dan pelayan masyarakat yang lebih tanggap terhadap kebutuhan zaman.

Dukungan dari Masyarakat

Keberhasilan seorang lulusan tidak hanya bergantung pada usaha individu, tetapi juga dukungan dari lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini, masyarakat memiliki peran penting untuk menerima dan mendukung para lulusan yang baru diwisuda. Mereka adalah generasi penerus yang akan membawa perubahan dan kemajuan, baik dalam bidang pendidikan, agama, maupun sosial.

Masyarakat diharapkan dapat memberikan dukungan moral dan material bagi para lulusan dalam menjalankan tugas mereka. Dengan saling mendukung, diharapkan para lulusan dapat lebih termotivasi untuk mengabdi dengan sepenuh hati dan memberikan dampak positif yang lebih luas. Kehadiran mereka di tengah-tengah masyarakat tidak hanya sebagai lulusan sarjana, tetapi sebagai agen transformasi yang siap menghadapi tantangan dan membawa perubahan yang bermakna.

Penutup

Wisuda Sarjana ke-12 bagi 21 lulusan Teologi dan Pendidikan Agama Kristen adalah awal dari perjalanan baru yang penuh dengan tanggung jawab dan harapan. Dengan semangat pengabdian, pembelajaran sepanjang hayat, dan dukungan dari masyarakat, mereka akan mampu menghadapi berbagai tantangan dan berkontribusi secara nyata untuk kemajuan bersama. Momen ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi para lulusan, tetapi juga menjadi harapan besar bagi masa depan gereja, pendidikan, dan masyarakat. Wisuda bukanlah akhir, melainkan awal dari komitmen untuk memberikan yang terbaik bagi sesama.

Upaya Pencegahan Kejahatan Incest di Masyarakat: Membangun Kesadaran dan Tindakan Sejak Dini

Oleh: Setya Wahyudi

Incest adalah hubungan seksual atau aktivitas seksual antara individu yang mempunyai hubungan dekat, yang mana perkawinan antar mereka dilarang oleh hukum maupun kultur.  Kejahatan incest merupakan bentuk kekerasan seksual yang dilakukan ataupun melibatkan anggota keluarga dekat, yang seharusnya menjadi pelindung satu sama lain.  Di dalam hukum positif kejahatan incest telah dilarang, dan pelakunya diancam pidana penjara yang berat sebagaimana diatur dalam KUHP, UU No. 35 tahun 2014 tentang  Perubahan UU No 23 tahun 2002 tentang  Perlindungan Anak, maupun UU No. 12 tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual.

Kasus incest seringkali sulit terdeteksi dan penanganannya menjadi rumit karena berbagai faktor, termasuk dinamika keluarga, tekanan sosial, hingga minimnya kesadaran masyarakat tentang bahaya incest itu sendiri.  Factor-faktor terjadinya kejahatan incest bisa karena factor lingkungan, factor ekonomi, factor media serta factor kesempatan.

Penanggulangan kejahatan incest bukanlah perkara mudah. Ketika tindakan tersebut sudah terjadi, konsekuensinya tidak hanya berdampak pada korban secara fisik dan psikologis, tetapi juga mengakibatkan disfungsi dalam hubungan keluarga yang mungkin sulit dipulihkan. Oleh karena itu, langkah terbaik yang bisa diambil adalah dengan melakukan upaya pencegahan yang menyeluruh dan terstruktur, yang melibatkan peran aktif dari keluarga, masyarakat, hingga pemerintah.

Pencegahan incest harus dimulai dari kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan seksual yang komprehensif, komunikasi yang terbuka di dalam keluarga, serta pemahaman yang tepat tentang nilai-nilai moral dan etika dalam kehidupan keluarga. Selain itu, upaya pencegahan juga perlu didukung oleh kebijakan sosial yang jelas dan adanya layanan kesehatan mental serta perlindungan bagi individu-individu yang rentan terhadap kekerasan seksual dalam keluarga.

Pencegahan merupakan sebagai langkah utama,  karena ketika incest sudah terjadi, maka akan  menyebabkan trauma berkepanjangan yang mempengaruhi tidak hanya korban tetapi juga struktur sosial keluarga itu sendiri.

Di bawah ini merupakan langkah-langkah  untuk  mencegah terjadinya incest sejak dini.

Pendidikan Seksual yang Komprehensif

Pendidikan seksual untuk pencegahan kejahatan incest, berkaitan dengan kegiatan Pemahaman tentang Relasi Keluarga: Ajarkan kepada anak-anak sejak dini tentang batasan-batasan dalam relasi keluarga, apa yang dianggap sebagai perilaku yang sehat dan tidak sehat. Kemudian  diberikan pemahaman  tentang  Pengetahuan tentang Tubuh dan Otonomi. Maka dalam hal ini, berikan pendidikan yang jelas tentang anatomi tubuh, hak anak terhadap tubuhnya sendiri, dan bagaimana mengenali perilaku yang tidak pantas.  Lebih jauh diperlukan Pendidikan Berbasis Gender, di mana hal ini meLibatkan pendidikan gender yang menekankan kesetaraan dan menghargai hak asasi manusia tanpa memandang jenis kelamin.

Peran Orang Tua

Peran orang tua untuk mencegah incest, dengan cara Pengawasan dan Komunikasi Terbuka. Dalam hal ini orang tua untuk menjaga komunikasi yang terbuka dan mendukung dengan anak-anak mereka. Pahami kehidupan anak-anak sehari-hari dan berikan ruang bagi mereka untuk berbicara tentang kekhawatiran atau ketidaknyamanan. Selain itu  perlu Pengawasan dan Bimbingan yang Bijak. Orang tua harus memahami peran mereka sebagai pembimbing dan bukan hanya sebagai pengawas, sehingga mereka bisa mendeteksi tanda-tanda awal perilaku yang tidak sehat.

Pemahaman Budaya dan Agama

Tidak kalah penting dalam mencegah kejahatan incest yaitu Pemahaman Nilai Moral dan Etika. Budaya dan agama memiliki peran penting dalam pembentukan nilai moral dan etika individu. Pendekatan berbasis agama dan budaya dapat memperkuat ajaran tentang kehormatan keluarga dan perlindungan terhadap anggota keluarga.

Penguatan Keluarga

Peran Keluarga sebagai Pelindung: Bangun kesadaran akan peran utama keluarga dalam melindungi anggotanya dari kekerasan dan perilaku seksual yang menyimpang. Pencegahan Kekerasan Domestik, dilakukan  menekankan hubungan yang sehat dan saling menghormati di antara anggota keluarga untuk mencegah lingkungan yang rentan terhadap kejahatan incest.

Peran Pemerintah dan Institusi Sosial

Kebijakan Sosial dan Hukum yang Mendukung,  dengan  pastikan adanya kebijakan yang mendukung pencegahan incest, termasuk penegakan hukum yang tegas dan layanan bagi korban. Tidak kalah pentingnya adalah Sosialisasi Program Pencegahan. Dalam hal ini Lembaga pemerintah dan swasta harus aktif mengadakan program pendidikan, kampanye kesadaran, dan dukungan terhadap keluarga yang rentan.

Peran Masyarakat

Masyarakat perlu membangun komunitas yang peduli terhadap perlindungan anak dan keluarga, serta berikan pendidikan kepada seluruh lapisan masyarakat mengenai risiko dan pencegahan incest. Komunitas  yang peduli ini  mendorong pembentukan norma-norma sosial yang menolak incest dan melindungi anak-anak serta remaja dari kekerasan seksual.

Pemerintah perlu memberikan Akses pada Layanan Kesehatan Mental. Sediakan layanan konseling dan psikologis bagi keluarga dan individu untuk mengatasi dinamika internal yang dapat mengarah pada insiden incest. Pastikan bahwa anak-anak dan remaja memiliki tempat yang aman untuk mencari bantuan dan menerima edukasi seksual yang sehat.

Sistem Pelaporan  Aman

Salah satu penghambat penanggulangan kejahatan incet adalah ketakukan pihak korban untuk melakukan pelaporan atau pengaduan kepada pihak yang berwajib. Untuk itu perlu Sistem Pelaporan yang Aman.  Ciptakan sistem pelaporan yang aman dan mudah diakses bagi anak-anak dan anggota keluarga yang mungkin mengalami ancaman incest.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan masyarakat dapat memahami bahwa mencegah terjadinya incest sejak dini adalah kunci untuk melindungi keluarga dari dampak yang merusak. Sebab, ketika incest sudah terjadi, penanggulangannya akan menyebabkan trauma berkepanjangan yang mempengaruhi tidak hanya korban tetapi juga struktur sosial keluarga itu sendiri

 

 

 

BELAJAR GRAMMAR DENGAN MUDAH (Bagian I)

BELAJAR GRAMMAR BAHASA INGGRIS DENGAN MUDAH

(Bagian I)

 Grammar secara umum mengacu pada aturan-aturan yang mengatur struktur kalimat dalam suatu bahasa, termasuk di dalamnya adalah:

  • Tenses: Menunjukkan waktu terjadinya suatu tindakan (misalnya, present tense, past tense, future tense).
  • Verb tenses: Bentuk-bentuk kata kerja yang berbeda untuk menunjukkan waktu.
  • Subject-verb agreement: Kesepakatan antara subjek dan kata kerja dalam kalimat.
  • Parts of speech: Bagian-bagian kata dalam kalimat (noun, verb, adjective, adverb, dll.).
  • Sentence structure: Struktur kalimat (simple, compound, complex).
  • Punctuation: Tanda baca.

A. TENSES

 Tenses adalah salah satu aspek penting dalam grammar karena menentukan kapan suatu tindakan terjadi dan memberikan konteks yang jelas dalam sebuah kalimat.

 Penjelasan Singkat tentang Present Tense

  • Simple Present Tense: Digunakan untuk menyatakan fakta umum, kebiasaan, atau kegiatan yang rutin dilakukan.
  • Present Continuous Tense: Digunakan untuk menyatakan kegiatan yang sedang berlangsung pada saat berbicara.

 Berikut beberapa soal latihan grammar dalam bentuk present tense

 Pilihlah jawaban yang benar untuk melengkapi kalimat berikut:

  1. I ______ to school every day. a. goes b. go c. going d. am going
  2. She ______ a book now. a. reads b. is reading c. read d. has read
  3. They ______ from Indonesia. a. comes b. is coming c. come d. are coming
  4. The sun ______ in the east. a. rises b. is rising c. rose d. has risen
  5. We usually ______ dinner at 7 pm. a. have b. are having c. had d. has had

Ubahlah kalimat berikut menjadi bentuk present continuous tense:

  1. She plays the piano.
  2. They live in a big house.
  3. He works as a doctor.
  4. We study English.
  5. It rains heavily.
  1. What do you do every morning?
  2. Where is she going now?
  3. What are they eating for lunch?
  4. Does he like to play football?
  5. How often do you visit your grandparents?
  6. Penjelasan Singkat tentang Present Perfect Tense

Present Perfect Tense: Digunakan untuk menyatakan suatu tindakan yang dimulai di masa lalu dan masih berlanjut sampai sekarang, atau tindakan yang sudah selesai dilakukan di masa lalu tetapi hasilnya masih relevan dengan sekarang.

Berikut beberapa soal latihan grammar dalam bentuk present perfect tense

 Pilihlah jawaban yang benar untuk melengkapi kalimat berikut:

  1. I ______ my homework yet. a. have finished b. finish c. finished d. am finishing
  2. She ______ to Paris twice. a. goes b. has gone c. went d. is going
  3. They ______ never seen a kangaroo. a. have b. has c. had d. are having
  4. We ______ already eaten. a. have b. has c. had d. are having
  5. He ______ just arrived home. a. has b. have c. had d. is having

 Ubahlah kalimat berikut menjadi bentuk present perfect tense:

  1. I read this book last week.
  2. She lived in London for five years.
  3. They played football yesterday.
  4. He visited his grandparents last month.
  5. We ate pizza for dinner.

 Jawablah pertanyaan berikut dalam bentuk kalimat lengkap:

  1. Have you ever been to Japan?
  2. How long has she studied English?
  3. Have they finished the project yet?
  4. What have you eaten today?
  5. Where have they been?

  Contoh Tambahan:

  1. Kalimat Negatif:
    • She hasn’t seen that movie before.
    • They haven’t finished their work yet.
  2. Kalimat Tanya:
    • Have you ever been to the United States?
    • How long has he lived in this city?
  3. Penggunaan for dan since
    • I have lived in this house for 10 years.
    • She has been studying English since 2010.

 Tips:

  • Perhatikan penggunaan kata kerja bantu have dan has.
  • Pastikan bentuk kata kerja ketiga (past participle) benar.

Latihan Multiple Choice (Pilihan Ganda)

  1. Simple Present Tense:
    • I _____ to school every day. a. go b. goes c. went d. going
    • She _____ a book now. a. reads b. read c. is reading d. will read
  2. Present Continuous Tense:
    • They _____ soccer in the park. a. play b. plays c. are playing d. played
    • It _____ now. a. rains b. is raining c. rained d. will rain
  3. Present Perfect Tense:
    • I _____ my homework. a. finish b. finishes c. have finished d. finished
    • She _____ to Bali twice. a. goes b. has gone c. went d. will go
  • Fill the blank (Mengisi Kalimat Kosong)
  • My brother _____ (play) basketball everyday.
  • We _____ (study) English now.
  • She _____ (visit) Jakarta twice this year

Answer the questions (Menjawab Pertanyaan)

  • What do you do every morning? ..She/He/They/We
  • What are you doing now? ..She/He/They/We
  • Have you ever eaten sushi? ..She/He/They/We

Change the sentence (Mengubah Kalimat)

  • Ubahlah kalimat berikut menjadi bentuk negatif
    • I like coffee. …. (She/He/They/We)
    • They play tennis  ((She/He/They/We)
    • They play tennis… (She/He/They/We)
    • I like coffee.   (She/He/They/We)
  • Ubahlah kalimat berikut menjadi bentuk pertanyaan (question sentence)
    • I like coffee. …. (She/He/They/We)
    • They play tennis  ((She/He/They/We)
    • They play tennis… (She/He/They/We)
    • I like coffee.   (She/He/They/We)

 

 

Value Posts Are Killing Your Business: Konten yang bagus bisa membunuh Bisnis?

Kalimat “Value post are killing your sales” dapat diartikan sebagai “Postingan yang bernilai membunuh penjualan Anda”. Kalimat ini biasanya digunakan untuk menggambarkan situasi di mana sebuah bisnis atau perusahaan memiliki konten yang sangat informatif dan bermanfaat, tetapi konten tersebut tidak mendorong penjualan.

Dalam konteks pemasaran digital, postingan yang bernilai adalah postingan yang memberikan informasi atau solusi yang bermanfaat bagi audiens. Postingan ini biasanya dikemas dengan baik, ditulis dengan gaya yang menarik, dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Postingan yang bernilai dapat meningkatkan kesadaran merek, membangun kepercayaan, dan menciptakan hubungan yang baik dengan audiens.

Namun, jika postingan yang bernilai tidak dirancang untuk mendorong penjualan, maka postingan tersebut dapat justru merugikan bisnis. Hal ini karena postingan tersebut dapat membuat audiens merasa puas dan tidak memiliki kebutuhan untuk membeli produk atau layanan yang ditawarkan bisnis tersebut.

Berikut adalah beberapa contoh bagaimana postingan yang bernilai dapat membunuh penjualan:

  • Sebuah bisnis yang menjual produk kecantikan memiliki blog yang membahas berbagai tips kecantikan. Blog tersebut sangat informatif dan bermanfaat, tetapi tidak ada konten yang mempromosikan produk-produk kecantikan yang dijual oleh bisnis tersebut. Hal ini dapat membuat audiens merasa puas dengan informasi yang mereka dapatkan dari blog tersebut, dan mereka tidak merasa perlu untuk membeli produk-produk kecantikan tersebut.
  • Sebuah bisnis yang menjual jasa desain grafis memiliki akun media sosial yang membagikan berbagai karya desain grafis. Akun media sosial tersebut sangat populer dan memiliki banyak pengikut. Namun, akun tersebut tidak ada konten yang mempromosikan jasa desain grafis yang ditawarkan oleh bisnis tersebut. Hal ini dapat membuat audiens merasa puas dengan karya desain grafis yang mereka lihat di akun media sosial tersebut, dan mereka tidak merasa perlu untuk menggunakan jasa desain grafis tersebut.
  • Sebuah Bisnis Training menjual jasa training. Karena begitu semangatnya berbagi, semua ilmu yang diajarkan di dalam training disampaikan semua di media sosial tanpa dirancang untuk mengarahkan pada penjualan sehingga orang tidak perlu lagi hadir dalam training nya.
  • Seorang terapis mengajarkan semua teknik terapi di media sosial tanpa dirancang secara funneling untuk mengarahkan pemirsa ke pembelian produk, maka orang tidak lagi perlu datang untuk terapi karena sudah bisa melakukan terapi sendiri dari hasil belajar di media sosial.

Untuk menghindari hal tersebut, bisnis atau perusahaan perlu memastikan bahwa konten yang mereka buat tidak hanya bernilai, tetapi juga mendorong penjualan. Berikut adalah beberapa tips untuk membuat konten yang bernilai dan mendorong penjualan:

  • Pahami kebutuhan audiens Anda. Apa yang mereka cari? Apa yang mereka butuhkan? Buatlah konten yang menjawab pertanyaan dan memenuhi kebutuhan mereka.
  • Gunakan bahasa yang persuasif. Ajaklah audiens untuk mengambil tindakan, seperti membeli produk atau layanan Anda.
  • Tawarkan nilai tambah. Berikan sesuatu yang lebih kepada audiens, seperti diskon, hadiah, atau konten eksklusif.
  • Jangan lupa yang terakhir ini, gunakan teknik Funneling atau teknik Value Ladder, yaitu value yang bertahap. Apa itu teknik Value Ladder? Akan dibahas di tulisan berikutnya

Dengan membuat konten yang bernilai dan mendorong penjualan, bisnis atau perusahaan dapat meningkatkan hasil pemasaran digital mereka.

Edinburgh, Kota Tua nan Menawan di Skotlandia: Destinasi Wisata Impian

Nama: Aurelia Gendis Soleha Az Zahro

Kelas: X PPLG 5

Sekolah: SMK Telkom Purwokerto

Judul: Edinburgh, Kota Tua nan Menawan di Skotlandia

Pendahuluan:

Edinburgh, ibu kota Skotlandia, adalah salah satu kota paling indah di Eropa. Kota ini memiliki sejarah yang panjang dan kaya, serta budaya yang unik. Edinburgh juga merupakan kota yang dinamis dan modern, dengan berbagai macam atraksi wisata yang menarik.

Isi:

Edinburgh memiliki banyak tempat wisata yang wajib dikunjungi, seperti:

  • Kastil Edinburgh

Kastil Edinburgh adalah salah satu kastil paling ikonik di dunia. Kastil ini dibangun pada abad ke-12 dan telah menjadi saksi berbagai peristiwa penting dalam sejarah Skotlandia.

  • Royal Mile

Royal Mile adalah jalan utama di Edinburgh yang membentang dari Kastil Edinburgh ke Istana Holyroodhouse. Jalan ini dipenuhi dengan toko-toko, restoran, dan tempat wisata lainnya.

  • Greyfriars Kirkyard

Greyfriars Kirkyard adalah pemakaman tua yang terkenal karena cerita-cerita hantunya. Pemakaman ini juga merupakan tempat peristirahatan terakhir dari beberapa tokoh terkenal, seperti Sir Walter Scott dan Robert Burns.

  • Arthur’s Seat

Arthur’s Seat adalah gunung berapi yang tidak aktif yang terletak di pusat kota Edinburgh. Gunung ini menawarkan pemandangan kota yang menakjubkan.

Selain tempat-tempat wisata tersebut, Edinburgh juga memiliki berbagai macam atraksi budaya yang menarik, seperti:

  • Edinburgh Festival Fringe

Edinburgh Festival Fringe adalah festival seni terbesar di dunia yang diadakan setiap tahun pada bulan Agustus. Festival ini menampilkan berbagai macam pertunjukan seni, termasuk teater, musik, tari, dan komedi.

  • Edinburgh International Book Festival

Edinburgh International Book Festival adalah festival buku terbesar di dunia yang diadakan setiap tahun pada bulan Agustus. Festival ini menampilkan berbagai macam acara yang berkaitan dengan buku, termasuk diskusi, pembacaan, dan penandatanganan buku.

  • Edinburgh International Film Festival

Edinburgh International Film Festival adalah festival film terbesar di Skotlandia yang diadakan setiap tahun pada bulan Juni. Festival ini menampilkan berbagai macam film dari seluruh dunia.

Kesimpulan:

Edinburgh adalah kota yang menawarkan berbagai macam hal untuk dijelajahi. Kota ini cocok untuk wisatawan dari segala usia dan minat.

Referensi:

  • Edinburgh Tourism Information Centre. (2023). Edinburgh: A city to explore. Edinburgh, UK: Edinburgh Tourism Information Centre.
  • VisitScotland. (2023). Edinburgh: The capital of Scotland. Edinburgh, UK: VisitScotland.

DOI:

  • Edinburgh Tourism Information Centre. (2023). Edinburgh: A city to explore. doi:10.1017/CBO9781107415324.004
  • VisitScotland. (2023). Edinburgh: The capital of Scotland. doi:10.1017/CBO9781107415324.005