TEST FLIGHT RUNWAY BANDARA VVIP IKN

PENGALAMAN MENJADI ANGGOTA PANITIA TEST FLIGHT TH 1979 DAN 1980 DAPAT DIJADIKAN REFERENSI UNTUK TEST FLIGHT RUNWAY BANDARA VVIP IKN
Wardhani Sartono
Pensiunan guru bandara
JOG 18 September 2024

1). Saya bersyukur saat menjadi Kasie Landasan Kanwil IV Ditjen Hubud, 1977 – 1981, pernah diberi amanah sebagai anggota panitia test flight/landing sebanyak 3×.

a. Th 1979 menjadi anggota panitia test flight di 2 bandara Perintis, yaitu Pongtiku, Tana Toraja dan Tampa Padang, Mamuju (sekarang ibukota Provinsi Sulbar), menggunakan pesawat MNA Twin Otter DHC-6. Saya ikut naik pesawat DHC-6 tsb bersama Pimpro, runwaynya sudah selesai dibangun. Bandara Pongtiku ditutup th 2021 dan dipindah di bandara Buntu Kunik. Bandara Tampa Padang ditingkatkan menjadi bandara Code 4C.

b. Th 1980, menjadi anggota panitia test flight di bandara Hasanuddin, UPG, Makassar, yang akan digunakan sebagai bandara embarkasi JCH, menggunakan pesawat GA DC-10-30. Perpanjangan Runway dari 2.200 m menjadi 2.500 m sudah selesai 100%. Sebelum test flight saya mengajak Pilot GA DC-10-30 jalan² keliling Air Side naik Toyota Hardtop 1978. Nama Pilot Capt F/H. Sumolang dan beliau pernah menjadi salah satu direktur PT GIA. Saya tidak ikut naik pesawat DC-10-30 tsb, tetapi berada di posisi dekat Turning Area Runway 31 (selatan) sambil mengamati lintasan roda pesawat DC-10-30 saat turning.

2). Test flight runway bandara IKN dilaksanakan beberapa kali dengan pesawat yang ber-beda², mulai dari Beechcraft Super King B 200 (25/08), Cessna Citation Longitude (12/09), CN-295 (15/09), terakhir dengan pesawat RJ-85, akan dilaksanakan 19 Sept 2024. Karena di bandara IKN belum tersedia stasiun pengisian avtur maka pesawat tsb landing dan takeoff dengan bobot lebih ringan mendekati Maximum Landing Weight.

3). Test flight di runway bandara Hasanuddin UPG th 1980 menggunakan pesawat yang tipenya sama dengan pesawat yang akan beroperasi, yaitu DC-10-30.
Test flight runway bandara IKN lebih tepat menggunakan pesawat B 737-800 karena tipenya sama dengan B 737 BBJ-2 tetapi harus menunggu poin 4) di bawah sudah selesai dikerjakan dan memenuhi syarat. Pesawat Presiden RI B 737 BBJ-2, harap tidak digunakan untuk test flight di runway bandara IKN, karena kalau sampai terjadi incident yang malu Negara.

4). Runway tahap I, 2.200 × 45 m² harus sudah selesai 100%, termasuk :
a. Lapis AC-BC tebal 2 × 6 cm dan AC-WC tebal 5 cm.
b. Paved shoulder lebar 2 × 7,5 m sepanjang runway.
c. Runway strip lebar min 2 × 70 m, transverse slope max 2,5%, dan density min 96%.
d. Tidak ada beda tinggi antara tepi runway dan tepi paved shoulder.
Apabila sudah selesai harus diverifikasi oleh Dit Bandara DGCA dan Dit Bintek BM, dan sudah memenuhi syarat geometrik, structural and functional performance. Navigational Aids sudah dikalibrasi oleh Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan.

5). Berita dari Tribun Network 14 Sept 2024, pada saat Presiden RI meresmikan hotel di IKN tg 13 Sept 2014, beliau cerita bahwa tg 12 Sept 2024 pesawat Kepresidenan pernah mencoba landing 2× di bandara IKN, tetapi tidak berhasil. Menurut beliau karena infrastruktur bandara belum siap dan belum memungkinkan untuk pendaratan (yang dimaksud pendaratan dengan pesawat B 737 BBJ-2).

6). Pilot in Command (PIC) pesawat Kepresidenan B 737 BBJ-2 mempunyai otoritas untuk melanjutkan atau membatalkan landing di runway bandara IKN dengan memperhatikan safety/keselamatan penerbangan. Presiden RI menghormati keputusan Pilot dan Co Pilot tsb walaupun jumlahnya hanya 2 orang.

7). Panitia Test Flight dapat bekerja sama dengan para Civil Engineer yang terlibat dalam pembangunan Runway Bandara IKN, jumlahnya banyak sekali dan gelarnya tinggi², harus dapat memberi keputusan yang benar dan obyektif berdasarkan referensi dari ICAO. Apakah kondisi runway bandara IKN saat ini sudah atau belum memenuhi syarat untuk melayani pesawat B 737-800.

8). Pilot dan Co-Pilot saat melakukan visual approach menjelang landing jangan sampai melihat banyak galian yang dalam di area runway strip lebar minimum 70 m di sisi kiri dan kanan runway centerline untuk sepanjang runway. Keputusan untuk menetapkan test flight menggunakan pesawat B 737-800 tidak boleh salah karena dapat membahayakan Crew dan Penumpang pesawat tsb.

9). Pelajaran yang sangat berharga bagi para pejabat yang terlibat langsung dan tidak langsung dalam pembangunan bandara VVIP IKN. Sejak awal Agustus 2024 sampai sekarang sering disampaikan oleh beberapa Pejabat dan ditayangkan di TV, bahwa runway bandara VVIP IKN tahap I, 2.200 × 45 m², sudah selesai dan sudah dapat didarati pesawat Presiden RI, B 737 BBJ-2.

10). Terlepas dari pernyataan para Pejabat terkait dengan pesawat Presiden RI tipe B 737 BBJ-2 dapat mendarat di bandara IKN tsb benar atau tidak benar, ternyata Pilot in Command (PIC) B 737 BBJ-2 pada tgl 12 Sept 2024 tidak mau mendaratkan pesawat Presiden B 737 BBJ-2 di runway bandara IKN. Presiden RI lebih percaya kepada Pilot dan Co-Pilot sambil mengatakan seperti poin 5) di atas :
Penyebabnya karena infrastruktur bandara belum siap dan belum memungkinkan untuk pendaratan.
(Kata Presiden RI, 13 Sept 2024 di IKN).

11). Agar supaya ketidak percayaan dari Pilot dan Co-Pilot tsb tidak terulang lagi, maka sebelum menetapkan test flight menggunakan pesawat B 737-800, sebaiknya Tim yang terlibat dalam menetapkan Test Flight mempelajari peraturan yang tercantum dalam dokumen ICAO, Aerodromes Annex 14, Volume 1, 2022, dan Aerodrome Design Manual Part 1, Runways, 2020.
Prestige is importance, credibilty is very importance and safety is of paramount importance.

12). Dalam cerita wayang purwo, Semar Badranaya atau Bathara Ismaya sebagai pamong Pandhawa sering memberi nasehat dan mengingatkan kepada Puntadewa Raja Amarta sbb :
Ratu kudu handarbeni watak Sabda Pandhita Ratu utowo Sabda Brahmana Raja tan kena wola-wali.
Semar Badranaya tahu bahwa rajanya Puntadewa mempunyai darah putih (suci) dan Jamus Kalimasada, tidak mempunyai musuh, tetapi bisa berbuat salah, maka harus sering diingatkan.

Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *