Oleh: Sri Wuryanti
Bayangkan Anda memesan pizza dengan suara, mobil tanpa sopir yang mengantar Anda ke kantor, dan kacamata pintar yang menampilkan resep saat Anda memasak. Kemajuan teknologi saat ini begitu cepat dan ajaib, rasanya kita hidup di film fiksi ilmiah! Tapi hei, jangan tertipu efek kacamata pintar itu dulu. Di balik kilau inovasi, ada sisi gelap yang perlu kita bicarakan. Yuk, ngobrol soal pro dan kontra perkembangan teknologi masa kini, biar sama-sama ngeh dan bijak memanfaatkannya.
Pro: Kehidupan Serba Cepat dan Nyaman
- Mr. Cepat dan Ms. Hemat: Bayar tagihan, pesan tiket pesawat, belanja keperluan rumah – semuanya tinggal klik! Teknologi online menyingkat waktu dan tenaga, tak heran e-commerce moncer dan dompet digital makin digandrungi.
- Dunia di Ujung Jari: Ingin belajar bahasa Mandarin? Ingin jalan-jalan virtual ke Piram Giza? Internet dan VR (Virtual Reality) membuka gerbang pengetahuan dan pengalaman tanpa batas. Mau tahu cara bikin donat empuk ala New York? Youtube siap jadi guru masak Anda!
- Kesehatan Makin Pintar: Dari jam tangan yang ngecek detak jantung sampai robot bedah yang super presisi, teknologi medis terus berkembang. Penderita diabetes bisa cek gula darah lewat HP, kaum difabeler terbantu alat bantu canggih. Sehat dan berdaya, mantap!
Kontra: Jebakan Kenyamanan dan Ancaman Tersembunyi
- Kecanduan Digital: Pernah scrolling medsos berjam-jam sampai lupa waktu? Ya, kita rentan kecanduan teknologi. Notifikasi bertubi-tubi, algoritma yang tahu persis minat kita, membuat kita terperangkap dalam dunia maya, mengabaikan interaksi nyata. Hiks, kasian deh ke kaktus kesayangan yang jarang disiram.
- Privasi yang Makin Rawan: Bayangkan kamera CCTV di setiap sudut kota, ditambah rekam jejak digital kita yang dipantau. Seram, kan? Kemajuan teknologi memicu kekhawatiran soal privasi. Data pribadi bisa bocor, disalahgunakan, dan dimanipulasi untuk kejahatan.
- Kesetaraan yang Terancam: Robot pintar menggantikan banyak pekerjaan, dan tak semua orang punya skill digital yang relevan. Ketimpangan sosial bisa melebar. Belum lagi soal bias algoritma yang bisa mendiskriminasi kelompok tertentu. Waduh, ini kan nggak adil!
Kesimpulan: Teknologi? Teman, Bukan Tuan!
Perkembangan teknologi ibarat pisau bermata dua. Bisa bermanfaat, bisa berbahaya. Yang penting, kita harus bijak. Nikmati kemudahannya, tapi waspada pada jebakan dan risikonya. Mari tingkatkan literasi digital, jaga privasi, dan dorong inovasi yang inklusif dan bertanggung jawab. Biarlah teknologi jadi teman perjalanan, bukan tuan yang mengendalikan hidup kita. Ingat, hidup nyata indah, jangan sampai terlupa karena asyik di dunia maya!
Referensi:
- World Economic Forum. (2023). The Global Risks Report 2023. https://www.weforum.org/publications/global-risks-report-2023/
- OECD. (2020). The Future of Work: Opportunities and Challenges for Policy. https://www.oecd.org/future-of-work/
- World Health Organization. (2023). Digital Health. https://www.who.int/health-topics/digital-health