RUNWAY BANDARA MUTIARA SIS AL-JUFRI PALU DAN RUNWAY BANDARA VVIP IKN
Wardhani Sartono
Pensiunan guru bandara
JOG 9 September 2024
1). Tg 4 dan 5 Desember 2022, saya dan teman saya : Dr. Latif Budi Suparma (dosen TS FT UGM) dan Dr. Harmein Rahman (dosen TS ITB), diundang Kepala Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu (PLW), Bpk Rudi Richardo, untuk memberi Bimbingan Teknik (Bimtek) kepada PIU/Satker, Kontraktor dan Konsultan Supervisi.
2). Proyek tsb meliputi Pekerjaan Overlay, Rekonstruksi dan Perpanjangan Runway, dari 2.200 × 45 m² menjadi 2.500 × 45 m². Hotmix asphalt AC-BC dan AC-WC menggunakan asphalt PMB PG-76 (Polymer Modified Binder, Performance Grade -76). Owner Dit Jen Perhubungan Udara.
3). Pada saat inspeksi runway bersama, tgl 5 Desember 2022, saya menjelaskan kepada PIU, Kontraktor dan Konsultan Supervisi sbb :
Apabila Pekerjaan Overlay, Rekonstruksi dan Perpanjangan Runway : 2.500 × 45 m² sudah selesai sampai lapisan AC-BC, tinggal penghamparan AC-WC tebal 5 cm, sebenarnya sudah mampu untuk melayani pesawat B 737-900ER, MTOW 85 Ton.
4). Hal tsb dapat dilakukan hanya dalam kondisi emergency, misalkan untuk mengangkut logistik ke daerah lain yang sedang terjadi bencana, tetapi dalam kondisi normal secara prosedural tidak diijinkan. Runway harus menunggu selesai penghamparan hotmix AC-WC : 5 cm dan menunggu verifikasi dari Direktorat Bandar Udara lebih dulu. Kalau sudah memenuhi syarat baru digunakan untuk melayani pesawat B 737 -900ER, MTOW 85 Ton. Saran saya yang sederhana tsb inshaa Allah diikuti oleh mereka.
5). Beberapa bulan terakhir saya melihat berita TV tentang runway bandara VVIP IKN, panjang runway tahap I : 2.200 × 45 m², lapis perkerasan baru sampai AC Base lapis 2, masih kurang 2 lapis lagi, yaitu AC-BC : 2 × 6 cm dan AC-WC : 5 cm, total kekurangan tebal hotmix asphalt 17 cm.
6). Berita yang sering saya dengar di TV bahwa pertengahan September 2024 runway Bandara IKN akan digunakan untuk melayani pesawat Presiden RI, B 737 BBJ-2, RTOW < 79 Ton. Owner BBPJN Kaltim Dit Jen Bina Marga tidak sabar menunggu selesainya penghamparan hotmix AC-BC : 2 × 6 cm dan AC-WC : 5 cm, dan tidak didahului uji defleksi menggunakan HWD (Heavy Falling Weight Deflectometer) dengan Bowl Load equivalent terhadap singgle wheel load 18 – 20 Ton, termasuk uji Skid Resistance, IRI dan Evenness.
7). Dari 2 runway bandara tsb di atas, yaitu bandara PLW (Palu) dan bandara IKN dapat diketahui, bandara mana yang dioperasikan dengan mengikuti prosedur/aturan yang benar dan yang belum mengikuti prosedur/aturan yang benar.
a. Bandara yang dioperasikan mengikuti prosedur yang benar selalu berpikir bahwa :
Safety is of paramount importance
b. Bandara yang dioperasikan tetapi belum mengikuti prosedur yang benar masih berpikir bahwa :
Prestige is of paramount importance.
8). Saya mempelajari airport pavement sudah 49 th, sejak diangkat sebagai PNS Ditjen Hubud 1975, sampai menjadi pensiunan guru bandara 2024. Mungkin baru akan terjadi pertama kali ada pesawat tipe B 737 diijinkan landing dan takeoff di runway bandara VVIP IKN yang baru dihamparkan AC (Asphalt Concrete) Base.
9). AC Base adalah lapis fondasi agregat yang ditingkatkan daya dukungnya dengan bahan perekat aspal. Engineer Bina Marga generasi 1980an menamakan ATB (Asphalt Treated Base), yang digunakan di Ruas Jalan Tol Tomang – Tangerang, 1982 – 1985. FAA AC 150/5370 -10G, 2014 dan -10H, 2018, sudah tidak merekomendasikan penggunaan AC Base sebagai Runway Flexible Pavement. FAA tidak menjelaskan alasannya, “mungkin khawatir kalau ada pihak tertentu yang menyalah gunakan tidak sesuai dengan fungsinya”.
Semoga bermanfaat bagi para Civil Engineer yang terlibat dalam Proyek Peningkatan dan Perpanjangan Runway Bandara PLW dan Proyek Pembangunan Runway Bandara IKN.