Pembangunan Runway Bandara VVIP IKN

PEMBANGUNAN RUNWAY BANDARA VVIP IKN DAN UPACARA PERINGATAN HARI KEMERDEKAAN RI KE 79, 17 AGUSTUS 2024 DI IKN
Wardhani Sartono
Pensiunan guru bandara
JOG 10 September 2024

1). Peringatan Hari Kemerdekaan RI ke 79, tg 17 Agustus 2024 di IKN berlangsung sukses dan disaksikan sebagian besar rakyat Indonesia termasuk saya melalui TV, dan sebagian kecil rakyat Indonesia yang menyaksikan secara langsung di IKN.

2). Sejak bulan Mei 2024 s/d tgl 17 Agustus 2024, hampir setiap hari diberitakan di TV Laporan Kemajuan Pembangunan Runway Bandara VVIP IKN, dengan target tahap I, 2.200 × 45 m², sehingga dapat melayani pesawat tipe B 737 BBJ-2. Ternyata tg 17 Agustus 2024 runway bandara IKN belum dapat melayani pesawat B 737 BBJ-2.

3). Mendekati tg 17 Agustus 2024, dilaporkan oleh beberapa Pejabat Tinggi Negara, bahwa Runway Bandara IKN dengan target tahap I, 2.200 × 45 m², baru selesai 1.900 m. Tidak diberitakan bahwa hotmix asphalt (HMA) dari sebagian luas AC Base lapis 2 tebal 8 cm, AC-BC tebal 2 × 6 cm dan AC-WC tebal 5 cm, luas 1.900 × 45 m² belum dihamparkan, mungkin kelupaan atau dirahasiakan.

4). Peringatan Hari Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2024, di IKN, Tamu Negara dari Jakarta datang ke IKN menggunakan pesawat direct flight dari Jakarta, landing di Bandara BPN. Perjalanan dari BPN ke IKN menggunakan kendaraan/bus serta Kereta Otomatis (Autonomous Train). Saya menyaksikan di TV saja ikut senang, apalagi kalau dapat ikut melihat upacara langsung di IKN.

5). Tgl 25 Agustus 2024 runway tsb dilakukan test flight menggunakan pesawat kalibrasi tipe Beechcraft Super King B 200 milik Kemenhub. Dari hasil test flight tsb dinyatakan bahwa ruang udara dan jalur lalulintas udara di bandara VVIP IKN memenuhi syarat untuk operasi penerbangan. Tgl 25 Agustus 2024, hotmix AC Base lapis 2 yang sudah dihamparkan di runway 1.025 × 30 m². Pesawat Beechcraft Super King B 200, Code 2B, memerlukan panjang runway 1.000 × 23 m², sehingga runwaynya sangat aman untuk landing dan take-off. Test flight dengan pesawat kalibrasi tipe Beechcraft tsb bukan untuk menguji Structural Performance and Functional Performane dari perkerasan runway.

6). Tgl 10 September 2024, diharapkan panjang runway tahap I : 2.200 × 45 m², AC Base tebal : 2 × 8 cm sudah selesai, tetapi AC-BC : 2 × 6 cm dan AC-WC : 5 cm, total 17 cm belum dihamparkan, mungkin karena terkendala cuaca/hujan, dll. Runway 3.000 × 45 m² dengan tebal HMA 33 cm diharapkan selesai akhir tahun 2024. Apabila luas runway tahap I sudah dikerjakan sesuai target 2.200 × 45 m², tetapi AC-BC dan AC-WC tebal 17 cm belum dihamparkan, paved shoulder dan runway strip belum memenuhi syarat, maka disebut calon runway bandara IKN, belum layak disebut runway bandara IKN.

7). Saya sebagai pensiunan guru bandara, yang pernah mempelajari airport pavement selama 49 tahun, dengan melihat video singkat di youtube tgl 9 September 2024, dapat memprediksi bahwa penyelesaian runway tahap I, 2.200 × 45 m² agar supaya memenuhi syarat untuk melayani pesawat B 737 BBJ-2 sesuai dokumen ICAO masih agak lama. Alasannya, AC-BC tebal 2 × 6 cm dan AC-WC tebal 5 cm, luas 2.200 × 45 m² belum dikerjakan. Pekerjaan paved shoulder 2 × 7,5 m sepanjang runway dan pekerjaan timbunan tanah Runway Strip (Runway Surface Area), termasuk runway lebar 280 m sepanjang runway untuk mencapai grade 2.5% juga masih banyak. Pesawat Presiden RI B 737 BBJ-2 sebaiknya tidak dipaksakan landing dan takeoff di atas permukaan AC Base lapis 2 yang sudah diberi marka (Runway Marking).

8). Apabila pembangunan runway tahap I sudah selesai 2.200 × 45 m², maka permukaan AC-WC harus segera dibuat runway marking, segera diinstal lighting system dan Navigation Aids. Instalasi meliputi a.l, Runway Lights, REIL (Runway End Identifier Light), ALS (Approach Lighting System), Threshold Lighting, PAPI (Precision Approach Path Indicator) System, ILS (Instrument Langing System), dll, dan dilakukan verifikasi runway, kalibrasi peralatan Navigasi dan test flight.

A). Runway harus diverifikasi bersama oleh Tim dari Direktorat Bandara Ditjen Hubud dan Direktorat Bintek Ditjen Bina Marga, meliputi :
a. Evaluasi QC yang sudah dilaksanakan oleh Konsultan Supervisi.
b. Pavement bearing capacity, dihitung berdasarkan data uji HWD bukan FWD.
c. Skid resistance, diuji dengan alat Runway Skiddo-meter, V = 60 mph.
d. IRI, diuji dengan alat Laser Beam Profilometer.
e. Evenness, untuk mencegah terjadinya standing water max 3 mm di wheel track area.
f. Interlayer Shear Strength antara AC-WC dan AC-BC.
g. Marking, apakah sudah sesuai peraturan dalam Aerodromes Annex 14, Vol 1, 2018 atau 2022.

B). Posisi Runway light dan perlampuan yang lain, Navigational aids, termasuk PAPI dan ILS, harus dikalibrasi oleh Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan, dengan menggunakan pesawat kalibrasi Beechcraft Super King B 200.

C). Apabila keduanya sudah memenuhi syarat baru dilakukan test flight dengan pesawat yang tipenya sama, yaitu B 737-800, tidak boleh diganti dengan tipe pesawat yang lebih kecil termasuk pesawat Beechcraft Super King B 200.

9). Runway bandara dibangun untuk melayani masyarakat selama bertahun-tahun, sehingga pelaksanaannya tidak boleh grusa-grusu (tergesa gesa), harus memperhatikan cuaca/hujan, agar supaya dapat mencapai design life minimum 20 tahun. Perlu diingatkan bahwa runway bandara VVIP IKN untuk melayani pesawat Presiden RI tipe B 737 BBJ-2, bukan melayani pesawat cargo. Oleh karena itu, setelah Pembangunan Runway Tahap I, 2.200 × 45 m², selesai, segera dikerjakan tahap selanjutnya sesuai prosedur yang dijelaskan secara singkat pada poin 7. A), B), dan C) tsb di atas, walaupun memerlukan waktu lama.

10). Tulisan diatas hanya untuk mengingatkan para Civil Engineer (CE) generasi penerus yang diberi amanah merancang dan membangun infrastruktur Bandara dan Jalan, agar supaya kembali ke jati dirinya. CE yang profesional boleh salah asal tidak sering tetapi tidak boleh bohong, dan jumlahnya minoritas. CE berkarakter seperti politisi boleh salah dan boleh bohong ber- kali², tidak merasa berdosa dan jumlahnya mayoritas. Memberi laporan yang benar tetapi tidak dipercaya jauh lebih baik dari pada memberi laporan yang tidak benar tetapi dipercaya kalau laporannya sudah benar (ABS).

11). Para CE kalau ingin menjadi orang jujur belajarlah kepada Tukang Jahit. Misalkan Tukang Jahit dipesan untuk menjahit baju yang dilengkapi dengan 5 kancing baju. Walaupun bajunya sudah selesai dijahit, tetapi kancing bajunya baru terpasang 3 masih kurang 2, apabila ditanya, apakah bajunya sudah selesai dijahit? Tukang Jahit tsb pasti akan menjawab bajunya belum selesai dijahit, sehingga belum bisa dipakai. Tukang Jahit tsb menyadari kalau sering tidak jujur kepada pelanggannya dapat mengurangi jumlah pelanggan dan penghasilannya.

Ik zaal het beste doen voor mijn land NKRI.
I’ll do my best for my country NKRI.
Mari berbuat yang terbaik untuk NKRI
Semoga bermanfaat.

Runway Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu

RUNWAY BANDARA MUTIARA SIS AL-JUFRI PALU DAN RUNWAY BANDARA VVIP IKN
Wardhani Sartono
Pensiunan guru bandara
JOG 9 September 2024

1). Tg 4 dan 5 Desember 2022, saya dan teman saya : Dr. Latif Budi Suparma (dosen TS FT UGM) dan Dr. Harmein Rahman (dosen TS ITB), diundang Kepala Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu (PLW), Bpk Rudi Richardo, untuk memberi Bimbingan Teknik (Bimtek) kepada PIU/Satker, Kontraktor dan Konsultan Supervisi.

2). Proyek tsb meliputi Pekerjaan Overlay, Rekonstruksi dan Perpanjangan Runway, dari 2.200 × 45 m² menjadi 2.500 × 45 m². Hotmix asphalt AC-BC dan AC-WC menggunakan asphalt PMB PG-76 (Polymer Modified Binder, Performance Grade -76). Owner Dit Jen Perhubungan Udara.

3). Pada saat inspeksi runway bersama, tgl 5 Desember 2022, saya menjelaskan kepada PIU, Kontraktor dan Konsultan Supervisi sbb :
Apabila Pekerjaan Overlay, Rekonstruksi dan Perpanjangan Runway : 2.500 × 45 m² sudah selesai sampai lapisan AC-BC, tinggal penghamparan AC-WC tebal 5 cm, sebenarnya sudah mampu untuk melayani pesawat B 737-900ER, MTOW 85 Ton.

4). Hal tsb dapat dilakukan hanya dalam kondisi emergency, misalkan untuk mengangkut logistik ke daerah lain yang sedang terjadi bencana, tetapi dalam kondisi normal secara prosedural tidak diijinkan. Runway harus menunggu selesai penghamparan hotmix AC-WC : 5 cm dan menunggu verifikasi dari Direktorat Bandar Udara lebih dulu. Kalau sudah memenuhi syarat baru digunakan untuk melayani pesawat B 737 -900ER, MTOW 85 Ton. Saran saya yang sederhana tsb inshaa Allah diikuti oleh mereka.

5). Beberapa bulan terakhir saya melihat berita TV tentang runway bandara VVIP IKN, panjang runway tahap I : 2.200 × 45 m², lapis perkerasan baru sampai AC Base lapis 2, masih kurang 2 lapis lagi, yaitu AC-BC : 2 × 6 cm dan AC-WC : 5 cm, total kekurangan tebal hotmix asphalt 17 cm.

6). Berita yang sering saya dengar di TV bahwa pertengahan September 2024 runway Bandara IKN akan digunakan untuk melayani pesawat Presiden RI, B 737 BBJ-2, RTOW < 79 Ton. Owner BBPJN Kaltim Dit Jen Bina Marga tidak sabar menunggu selesainya penghamparan hotmix AC-BC : 2 × 6 cm dan AC-WC : 5 cm, dan tidak didahului uji defleksi menggunakan HWD (Heavy Falling Weight Deflectometer) dengan Bowl Load equivalent terhadap singgle wheel load 18 – 20 Ton, termasuk uji Skid Resistance, IRI dan Evenness.

7). Dari 2 runway bandara tsb di atas, yaitu bandara PLW (Palu) dan bandara IKN dapat diketahui, bandara mana yang dioperasikan dengan mengikuti prosedur/aturan yang benar dan yang belum mengikuti prosedur/aturan yang benar.

a. Bandara yang dioperasikan mengikuti prosedur yang benar selalu berpikir bahwa :
Safety is of paramount importance

b. Bandara yang dioperasikan tetapi belum mengikuti prosedur yang benar masih berpikir bahwa :
Prestige is of paramount importance.

8). Saya mempelajari airport pavement sudah 49 th, sejak diangkat sebagai PNS Ditjen Hubud 1975, sampai menjadi pensiunan guru bandara 2024. Mungkin baru akan terjadi pertama kali ada pesawat tipe B 737 diijinkan landing dan takeoff di runway bandara VVIP IKN yang baru dihamparkan AC (Asphalt Concrete) Base.

9). AC Base adalah lapis fondasi agregat yang ditingkatkan daya dukungnya dengan bahan perekat aspal. Engineer Bina Marga generasi 1980an menamakan ATB (Asphalt Treated Base), yang digunakan di Ruas Jalan Tol Tomang – Tangerang, 1982 – 1985. FAA AC 150/5370 -10G, 2014 dan -10H, 2018, sudah tidak merekomendasikan penggunaan AC Base sebagai Runway Flexible Pavement. FAA tidak menjelaskan alasannya, “mungkin khawatir kalau ada pihak tertentu yang menyalah gunakan tidak sesuai dengan fungsinya”.

Semoga bermanfaat bagi para Civil Engineer yang terlibat dalam Proyek Peningkatan dan Perpanjangan Runway Bandara PLW dan Proyek Pembangunan Runway Bandara IKN.

Uji Terbang Perpanjangan Runway Bandara

Test Flight Perpanjangan Runway Bandar Udara Hasanuddin Ujungpandang (Makassar) Tahun 1980 Menggunakan Pesawat GA DC-10-30, Dapat Dicontoh untuk Test Flight Runway Bandara VVIP IKN Tahun 2024 Menggunakan Pesawat Boeing B 737-800NG

1). Pada tahun 1980, movement area pelabuhan udara (bandar udara) Hasanuddin, Makassar, ditingkatkan kapasitas dan daya dukungnya dari pesawat DC-9-32, MTOW 49,4 Ton menjadi DC-10-30, MTOW 269 Ton, karena akan digunakan sebagai bandara embarkasi JCH (Jemaah Calon Haji).

2). Pada saat itu saya diberi amanah sebagai Kasie Landasan Kanwil IV Ditjen Hubud di Ujungpandang (Makassar), 1977 – 1981. Runway 13-31 diperpanjang dari 2.200 × 45 m² menjadi 2.500 × 45 m² kearah Selatan (Runway 13) dan dioverlay tebal : 2 × 6 cm + 5 cm = 17 cm.

3). Setelah Direktorat Pelabuhan Udara menetapkan daya dukung runway dan Direktorat Keselamatan Penerbangan menetapkan Navigational Aids keduanya sudah memenuhi syarat, kemudian runway dilakukan test flight menggunakan pesawat Garuda tipe DC-10-30, dengan melakukan takeoff dan landing sebanyak 2 kali.

4). Pilot GA DC-10-30 menyatakan bahwa runway bandara Hasanuddin memenuhi syarat takeoff dan landing. Berdasarkan masukan dari Direktorat Pelabuhan Udara dan Direktorat Keselamatan Penerbangan, maka Dit Jen Perhubungan Udara menetapkan bahwa Bandara Hasanuddin Makassar dapat digunakan sebagai Bandara Embarkasi JCH dengan pesawat DC-10-30. Bandara Hasanuddin sebagai bandara embarkasi JCH dengan pesawat DC-10-30 diresmikan oleh Menteri Perhubungan Bapak Roesmin Noerjadin sekitar Agustus 1980.

5). Melaksanakan test flight menggunakan pesawat yang tipenya sama dengan design aircraft sudah dilaksanakan th 1980 (44 tahun yang lalu) di runway bandara Hasanuddin, Makassar. Test Flight Runway Bandara VVIP IKN sebenarnya tinggal mencontoh.

6). Apabila runway bandara VVIP IKN tahap I, 2.200 × 45 m² sudah selesai 100%, termasuk hotmix asphalt tebal = 2 × 8 + 2 × 6 + 5 = 33 cm, sudah dilakukan verifikasi, lighting system dan Navigational Aids sudah dikalibrasi dengan pesawat kalibrasi Beechcraft Super King B 200, maka test flight harus dilakukan dengan pesawat B 737-800NG yang tipenya sama dengan B 737 BBJ-2.

7). Penggunaan pesawat B 737-800NG, B 737 BBJ-2 dan Beechcraft Super King B 200 di Indonesia.
a. Pesawat Boeing B 737 -800NG, digunakan untuk pesawat komersial.
b. Pesawat Boeing B 737 BBJ-2, digunakan untuk pesawat VVIP Presiden RI.
c. Pesawat Beechcraft Super King B 200 milik Kemenhub, digunakan untuk mengkalibrasi lighting system dan navigational aids runway.

8). Aircraft characteristics antara pesawat B 737 -800NG atau B 737 BBJ-2 dan Beechcraft Super King B 200.

A. B 737-800NG or BBJ-2.
a. Code 4C, Panjang Runway : 2.200 × 45 m².
b. Two jet engine.
c. MTOW : 79,245 Ton.
d. Wing Span : 35,79 m.
e. Length : 38,02 m.
f. Height : 12,55 m.
g. Seat capacity : 160 seats.

B. Beechcraft Super King B 200.
a. Code 2B, Panjang Runway : 1.000 × 23 m².
b. Two propeller engine.
c. MTOW : 5,670 Ton.
d. Wing Span : 16,61 m.
e. Length : 13,34 m.
f. Height : 4,57 m.
g. Seat capacity : 13 seats.

9). Berdasarkan pengalaman kerja di Bandara Hasanuddin, Makassar th 1980 dan belajar kepada para senior Direktorat Pelabuhan Udara dan Direktorat Keselamatan Penerbangan saat itu. Setelah memperhatikan perbedaan aircraft characteristics yang besar antara pesawat B 737 BBJ-2 dengan Beechcraft Super King B 200, maka : Test flight yang terkait dengan structural and functional performance runway bandara yang melayani pesawat B 737 BBJ-2 Code 4C, tidak dapat diwakili dengan test flight pesawat Beechcraft Super King B 200 Code 2B.

Nasehat :

a. Test flight Runway Bandara VVIP IKN, tgl 25 Agustus 2024, menggunakan pesawat Beechcraft Super King B 200, dilaksanakan di atas AC Base lapis 2, luas : 1.025 × 30 m² karenanya bobotnya < 4 Ton.

b. Test flight dengan pesawat B 737- 800NG dapat dilaksanakan apabila AC-WC tebal 5 cm sudah selesai dihamparkan, luas 2.200 × 45 m² dan sudah diverifikasi bersama oleh para engineer yang pengalaman dari Dit Bandara DGCA dan Dit Bintek Ditjen Bina Marga.

c. Sebaiknya tidak melaksanakan test flight dengan pesawat B 737 -800NG di atas AC Base, karena dapat mengelupaskan AC Base yang merupakan FOD (Foreign Object Damage/Debris) akibat lintasan roda pesawat, sehingga dapat membahayakan pesawat pada saat landing dan take-off.

d. AC Base merupakan lapis fondasi atas dan tidak dirancang mempunyai interlayer/interface shear strength yang kuat akibat braking action pesawat saat landing dan saat touchdown.

e. Pada saat test flight dengan pesawat B 737- 800NG, paved shoulder 2 × 7,5 m dan Runway Strip/Runway Surface Area, lebar minimum 70 m sebelah kiri dan kanan runway centerline sudah memenuhi syarat density dan transverse slope 2,5%, guna mengantisipasi apabila pesawat mengalami Runway Excursion.

Kesimpulan

Test flight runway bandara termasuk di Bandara VVIP IKN harus memperhatikan masukan dari para ahli dibidang Keselamatan dan Operasi Penerbangan serta ahli Perkerasan Runway Bandara yang sudah mempunyai banyak pengalaman, karena terkait dengan keselamatan pesawat beserta Crew dan Penumpangnya. Hal ini juga pernah dilaksanakan di runway bandara Hasanuddin Makassar th 1980. Saksi yang masih hidup mungkin tinggal 2 orang, yaitu Bpk M. Iksan Tatang dan saya sendiri.

Semoga bermanfaat.
JOG 03 September 2024.
Wardhani Sartono.
Pensiunan guru bandara.