info.speaksacademy.com

Documents Container

CREATIVE TRAUMA CLEANSING

SAATNYA HIDUP LEBIH MERDEKA PRODUKTIF DAN BAHAGIA

Dengan teknik revolusioner CTC yang telah digunakan di 4 negara (Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Brunei), Dengan manfaat :
✅ Mudah dipelajari oleh siapapun untuk terapi mandiri
✅ Tools ampuh bagi psikolog dan terapis dalam mendampingi klien
✅ Instan: Hanya dalam hitungan menit bisa dilihat hasilnya

Fasilitator: Jumala Multazam
– Telah berbicara di depan lebih dari 50.000 orang dalam dan luar negeri
– Founder CTC Emotion Therapy (Dipakai di 4 negara)
– International Certified Trainer by NFNLP USA
– National certified Master Trainer NeoNLP Indonesia
– Penulis buku Impossible Is nothing, Speed Writing, Motivational Speking

Hadirlah di Webinar GRATIS!
🗓️ Jumat, 11 April 2025
⏰ 19.30 WIB – Selesai
📍 Via Zoom Meeting

Daftar sekarang di sini :

Bagikan ke Whatsapp :

Whatsapp

CREATIVE TRAUMA CLEANSING

SAATNYA HIDUP LEBIH MERDEKA PRODUKTIF DAN BAHAGIA

Dengan teknik revolusioner CTC yang telah digunakan di 4 negara (Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Brunei), Dengan manfaat :
✅ Mudah dipelajari oleh siapapun untuk terapi mandiri
✅ Tools ampuh bagi psikolog dan terapis dalam mendampingi klien
✅ Instan: Hanya dalam hitungan menit bisa dilihat hasilnya

Fasilitator: Jumala Multazam
– Telah berbicara di depan lebih dari 50.000 orang dalam dan luar negeri
– Founder CTC Emotion Therapy (Dipakai di 4 negara)
– International Certified Trainer by NFNLP USA
– National certified Master Trainer NeoNLP Indonesia
– Penulis buku Impossible Is nothing, Speed Writing, Motivational Speking

Hadirlah di Webinar GRATIS!
🗓️ Jumat, 11 April 2025
⏰ 19.30 WIB – Selesai
📍 Via Zoom Meeting

Daftar sekarang di sini :

Bagikan ke Whatsapp :

Whatsapp

Peningkatan Kesehatan Reproduksi Remaja Melalui Pengenalan Sistem Reproduksi Primer dan Sekunder Menuju Generasi Sehat di SMP Muhammadiyah Cilegon Tahun 2024 *dr.Nur Avenzoar, MKM,Sri Susanti,MM.M..Kes

Masa remaja adalah periode transisi penting dalam kehidupan seseorang, ditandai dengan berbagai perubahan fisik dan emosional. Pada fase ini, banyak remaja terdorong untuk mencoba hal-hal baru, termasuk yang berkaitan dengan rangsangan seksual. Memahami perubahan fisik yang terjadi pada masa remaja sangat penting agar mereka tidak terjerumus dalam hubungan seks pranikah yang dapat membawa dampak negatif bagi masa depan mereka.
Perubahan fisik pada remaja meliputi perkembangan organ-organ reproduksi menuju kematangan. Tanda-tanda perubahan ini dibagi menjadi dua kategori: tanda seks primer dan tanda seks sekunder. Tanda seks primer berkaitan langsung dengan organ seks, seperti menstruasi pada remaja putri dan mimpi basah pada remaja laki-laki. Sementara tanda seks sekunder melibatkan perubahan lain seperti pertumbuhan suara, jakun, dan rambut di area tertentu pada remaja laki-laki, serta pembesaran payudara dan pinggul pada remaja putri.
Perubahan fisik ini tidak hanya berdampak pada aspek tubuh, tetapi juga mempengaruhi aspek kejiwaan dan emosional remaja. Selama masa peralihan ini, remaja sering mengalami peningkatan rasa ingin tahu dan imajinasi abstrak. Jika tidak diarahkan dengan baik, rasa ingin tahu ini bisa menyebabkan eksplorasi yang tidak sehat terkait dengan seksualitas. Oleh karena itu, penting untuk melibatkan berbagai pihak dalam memberikan informasi yang akurat dan dukungan emosional kepada remaja, serta menghindari sikap tabu dalam membahas kesehatan reproduksi.
Salah satu masalah utama yang dihadapi remaja adalah kurangnya pemahaman tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi. Hal ini sering disebabkan oleh minim akses informasi dari oarng dewasa disekitarnya dan kurangnya kurikulum yang mengintegrasikan materi kesehatan reproduksi di sekolah. Survey awal yang dilakukan di menunjukkan bahwa sekitar 40% peserta didik masih kurang pengetahuan tentang perubahan sistem reproduksi primer dan sekunder kususnya terkait dengan organ reproduksi interna dan eksterna baik laki-laki maupun peempuan .
Pendidikan kesehatan reproduksi kepada remaja muda (younger adolescents), yaitu kelompok usia 10 hingga 14 tahun sangat penting diberikan. Usia ini merupakan masa emas untuk terbentuknya landasan yang kuat tentang kesehatan reproduksi, sehingga dapat mempersiapkan mereka untuk mengambil keputusan seksual yang lebih aman dan bijaksana dalam hidupnya.. Remaja yang berada di tingkat awal sekolah menengah mempunyai risiko melakukan hubungan seksual di luar nikah baik disengaja maupun tidak.
Pendidikan kesehatan yang diberikan akan peningkatan pemahaman / pengetahuan remaja sebagai bekal untuk mendapatkan hak reproduksi sehat sangat memiliki nilai positif dalam peningkatan pengetahuan remaja dalam hal ini siswa SMP Muhammadiyah Cilegon , hal tersebut di buktikan dengan adanya kenaikan rata – rata secara keseluruhan pengetahuan dari 62 menjadi 73. , sehingga dengan adanya peningkatan pemahaman ini diharapkan akan berdampak positif terhadap peningkatan pengetahuan sehingga tercapainya generasi yang sehat. Pengetahuan tentang perubahan sistem reproduksi primer dan sekunder sangat penting untuk diberikan kepada remaja melalui pendidikan kesehatan. Dengan informasi yang memadai, remaja dapat memahami dan menghadapi perubahan yang mereka alami dengan lebih baik, sehingga dapat menghindari risiko yang mungkin timbul dari ketidaktahuan. Pendidikan kesehatan yang fektif tidak hanya memberikan pengetahuan

tetapi juga membekali remaja dengan keterampilan untuk menjaga kesehatan reproduksi mereka. Hal ini tentunya menjadi tangung jawab semua fihak , baik disekolah maupun lingkungan eksternal yang mendukung termasuk , juga tanggung jawab kita sebagai orang dewasa untuk memastikan bahwa generasi muda mendapat bimbingan yang tepat dan dukungan dalam menghadapi masa peralihan ini. Dengan bersama-sama berkomitmen untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman remaja, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih sehat dan lebih baik bagi mereka. (1)Upaya yang didapat dilakukan antara lain Sekolah Perlu menjalin Kerjasama dengan mitra untuk kegiatan pengabdian lanjutan mengingat masih di temukan beberapa butir soal yang belum di fahami degan maksimal oleh peserta (2) Sekolah perlu menyusun kebijakan tentang upaya pengenalan kesehatan reproduksi kepada siswa secara dini melalui media afirmasi seperti poster, cerita bergambar dll yang memuat tentang kesehatan reproduksi remaja di lingkungan sekolah (3) Sekolah perlu mengupayakan pembentukan kader kesehatan reproduksi remaja yang dapat di jadikan wadah konseling sebaya

Peran Kecerdasan Buatan dalam Penulisan Artikel Ilmiah

Review Artikel: A role for artificial intelligence chatbots in the writing of scientific articles (Vintzileos A. M., Chavez M. R., Romero R)

Abstrak

Artikel ini menyelidiki potensi penggunaan AI chatbots dalam penulisan artikel ilmiah. Artikel ini menyoroti manfaat AI chatbots dalam meningkatkan kualitas bahasa, kejelasan, dan kecepatan publikasi. Artikel ini juga membahas pentingnya pengungkapan penggunaan AI dalam proses penulisan dan memberikan panduan bagi penulis untuk menghindari plagiarisme.

Pendahuluan

Publikasi artikel ilmiah merupakan aspek penting dalam kemajuan ilmu pengetahuan biomedis. Namun, penulisan ilmiah merupakan keterampilan yang sulit dikuasai dan menjadi tantangan bagi para peneliti. Bahasa Inggris merupakan bahasa dominan dalam ilmu pengetahuan biomedis dan menjadi lingua franca yang digunakan dalam kolaborasi dan konferensi internasional. Bagi non-penutur asli bahasa Inggris, penguasaan bahasa Inggris yang tidak memadai dapat menjadi hambatan untuk publikasi.

Peran AI chatbots

Artikel ini mengusulkan bahwa AI chatbots memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas naskah yang diajukan untuk dipertimbangkan oleh jurnal, dengan catatan program AI tidak mengubah makna yang dimaksudkan oleh penulis. AI chatbots dapat digunakan tidak hanya oleh penulis tetapi juga oleh peninjau dan editor untuk memberikan kejelasan umpan balik. Komunikasi yang jelas di antara penulis, editor, dan peninjau berpotensi untuk meningkatkan kecepatan publikasi dan memperkuat kolaborasi di antara semua yang terlibat dalam proses tersebut.

Berikut adalah beberapa contoh bagaimana AI chatbots dapat membantu meningkatkan kualitas naskah ilmiah:

1. Meningkatkan Kualitas Bahasa

AI chatbots dapat membantu penulis untuk memperbaiki kesalahan tata bahasa, ejaan, dan tanda baca. AI chatbots dapat membantu penulis untuk memilih kata-kata yang lebih tepat dan efektif. AI chatbots juga dapat membantu penulis untuk menyusun kalimat dan paragraf yang lebih koheren dan mudah dipahami.

Misalnya. Seorang penulis sedang menulis naskah ilmiah tentang topik baru. Penulis tersebut menggunakan AI chatbot untuk memeriksa tata bahasa dan ejaan. AI chatbot menemukan beberapa kesalahan tata bahasa dan ejaan, dan menyarankan beberapa perubahan untuk meningkatkan kejelasan kalimat. Penulis kemudian merevisi naskah tersebut berdasarkan saran dari AI chatbot.

2. Meningkatkan Kejelasan Argumen

AI chatbots dapat membantu penulis untuk mengidentifikasi dan memperbaiki argumen yang tidak jelas atau tidak logis. AI chatbots dapat membantu penulis untuk menyediakan bukti yang lebih kuat untuk mendukung argumen mereka. AI chatbots juga dapat membantu penulis untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan dalam data atau analisis.

Misalnya. Seorang penulis sedang menulis naskah ilmiah tentang topik kontroversial. Penulis tersebut menggunakan AI chatbot untuk memeriksa argumen mereka. AI chatbot menemukan beberapa argumen yang tidak jelas atau tidak logis, dan menyarankan beberapa perubahan untuk meningkatkan kejelasan argumen. Penulis kemudian merevisi naskah tersebut berdasarkan saran dari AI chatbot.

3. Meningkatkan Kecepatan Publikasi

AI chatbots dapat membantu penulis untuk mempercepat proses penulisan dengan menyediakan saran dan ide untuk meningkatkan argumen mereka di dalam tulisan. AI chatbots dapat membantu penulis untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan lebih awal dalam proses penulisan. AI chatbots juga dapat membantu penulis untuk menemukan sumber daya yang relevan untuk mendukung argumen mereka.

Misalnya. Seorang penulis sedang menulis naskah ilmiah dengan tenggat waktu yang ketat. Penulis tersebut menggunakan AI chatbot untuk membantu mereka membuatkan narasi dengan bahasa yang lebih baik dan lebih terstruktur dari bahan hasil penelitian yang kita berikan pada AI, misalnya untuk membuat Pendahuluan, data dan hasil analisis, menyambungkan dengan penelitian sebelumnya. AI chatbot menyediakan saran dan ide perspektif yang berbeda yang tidak terbayang sebelumnya oleh penulis, dan membantu penulis untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan dengan waktu yang lebih singkat.

4. Meningkatkan Kolaborasi

AI chatbots dapat membantu penulis, peninjau, dan editor untuk berkomunikasi lebih efektif dengan menyediakan platform untuk diskusi dan umpan balik. AI chatbots juga dapat membantu penulis, peninjau, dan editor untuk memahami perspektif yang berbeda dan mencapai konsensus bersama secara kolaborasi.

Misalnya. Seorang penulis sedang menulis naskah ilmiah dengan beberapa penulis lain. Penulis tersebut menggunakan AI Copilot di lingkungan dokumen microsoft word online untuk memfasilitasi diskusi dan umpan balik di antara penulis.

Pentingnya Deklarasi Penggunaan AI

Artikel ini menyoroti pentingnya pengungkapan (deklarasi) penggunaan AI dalam proses penulisan untuk memastikan transparansi dan menghindari plagiarisme. Penulis perlu memastikan bahwa pesan tidak  ada plagiarisme. Artikel ini menyarankan penggunaan perangkat lunak deteksi plagiarisme dan program parafrase konten untuk meminimalkan risiko plagiarisme.

Pengungkapan penggunaan AI memungkinkan pembaca untuk memahami bagaimana AI telah digunakan dalam proses penulisan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pembaca dapat menilai kredibilitas dan keandalan informasi yang disajikan.

Pengungkapan penggunaan AI dapat membantu untuk membangun kepercayaan antara penulis dan pembaca. Ketika pembaca tahu bahwa penulis telah menggunakan AI, mereka lebih mungkin untuk mempercayai bahwa informasi yang disajikan akurat dan dapat diandalkan.

Kesimpulan

– Bahwa AI chatbots memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas penulisan ilmiah dan mempercepat proses. Namun, penting bagi penulis untuk menggunakan AI chatbots secara bertanggung jawab dan etis.

– Artikel ini juga menyimpulkan bahwa untuk transparansi perlu mengungkapkan penggunaan AI dalam proses penulisan.

Implikasi

Artikel ini memiliki implikasi penting bagi peneliti, penulis, peninjau, dan editor di bidang ilmu pengetahuan biomedis. Penggunaan AI chatbots dapat meningkatkan kualitas dan kejelasan artikel ilmiah, memfasilitasi kolaborasi internasional, dan mempercepat proses publikasi. Namun, penting untuk menggunakan AI chatbots secara bertanggung jawab dan etis, dan untuk memastikan transparansi dalam proses penulisan.

Kritik
Artikel ini tidak membahas secara rinci potensi dampak negatif AI chatbots pada penulisan ilmiah. Misalnya, ketergantungan pada AI dan kurang mengembangkan keterampilan menulis mereka sendiri. A

– Artikel ini juga tidak membahas secara rinci implikasi etis dari penggunaan AI chatbots, seperti potensi plagiarisme dan validitas informasi dan data.

Saran untuk penelitian selanjutnya

– Penelitian selanjutnya perlu mengeksplorasi dampak AI chatbots pada penulisan ilmiah secara lebih rinci, termasuk potensi manfaat dan risikonya. – Penelitian juga perlu mengembangkan pedoman etika untuk penggunaan AI chatbots dalam penulisan ilmiah, termasuk apakah memang perlu mengungkapkan penggunaan AI dalam penulisan.

Kata kunci

AI chatbots, penulisan ilmiah, bahasa Inggris, plagiarisme, pengungkapan, transparansi, etika

Catatan

Jurnal review ini ditulis berdasarkan artikel “A role for artificial intelligence chatbots in the writing of scientific articles” yang diterbitkan dalam American Journal of Obstetrics & Gynecology pada bulan Agustus 2023. Jurnal review ini hanya membahas poin-poin utama dari artikel tersebut dan tidak mencakup semua aspek yang dibahas dalam artikel tersebut.

 

PAVEMENT ENGINEER

BANYAK PAVEMENT ENGINEER SULIT BEKERJA SECARA KONSISTEN SESUAI DENGAN ILMU YANG TERCANTUM DALAM BUKU KARENA SIBUK SEHINGGA JARANG MEMBACA

Wardhani Sartono

Pensiunan guru bandara

JOG 14 Oktober 2024

 

1). Saya masih ingat ceritanya Bpk Ir. Joelianto Hendro Moeljono, mantan Pimpro Jalan Tol Jagorawi, saat mengajar 42 mahasiswa Pasca Sarjana Jalan Raya ITB-PU, 1982, semua mahasiswa gelarnya Ir TS yang sudah bekerja. Ceritanya sbb :

Ada seorang pejabat gelarnya Ir diwawancarai wartawan TVRI, berada di lokasi Pelaksanaan Overlay Jalur Pantura, Jateng, sambil membawa payung karena sedang gerimis.

 

2). Kebetulan saya juga melihat berita TVRI tsb, hanya ingat gelarnya Ir tetapi lupa namanya.

Beliau bertanya kepada saya sebagai murid yang duduk di kursi depan untuk menilai kejadian tsb. Saya menjawab, beliau orang hebat, karena berkenan inspeksi pekerjaan overlay di lapangan sambil membawa payung, karena sedang gerimis.

Semua pendapat mahasiswa yang lain juga sama dengan saya.

 

3). Bapak J. Hendro Moeljono memberi komentar berbeda dengan 42 mahasiswa sambil bercanda :

Pejabat tsb tidak sadar sedang menunjukkan kesalahannya kepada orang banyak.

 

4). Saya bertanya kepada beliau, alasannya apa Pak?

Beliau menjelaskan secara singkat sbb :

Pekerjaan overlay di atas perkerasan lama yang dilaksanakan saat gerimis (bukan hujan) dapat mengakibatkan :

  1. Mengurangi rekatan aspal tack coat antara permukaan perkerasan lama dengan hotmix overlay yang baru.
  2. Terjadi penurunan suhu hotmix dengan cepat pada saat penghamparan dan pemadatan, sehingga dapat mengurangi stability, density dan durability overlay.

Beliau menjawab pertanyaan saya dengan kalimat yang sederhana, sambil menunjukkan buku sampulnya sudah kelihatan usang, mungkin karena sering beliau baca.

 

5). Candaan dari Bapak Joelianto Hendro Moeljono, 1982 (42 th yang lalu) tsb dijadikan Peraturan atau Panutan untuk Pekerjaan Overlay Runway 25R-07L dan Parallel Taxiway NP-2, Bandar Udara Internasional Jakarta Soekarno -Hatta, 2016 – 2019, window time 6 jam (23.00 – 05.00).

  1. Satker : PT Angkasa Pura II Cabang Utama BUIJSH.
  2. Kontraktor : PT Hutama Karya (Runway) dan PT Waskita Karya (Parallel Taxiway).
  3. Konsultan Supervisi : PT Soilens.

Walaupun hanya candaan, tetapi dapat dijadikan Peraturan atau Panutan karena isinya berdasarkan Referensi yang baku.

Jangan melaksanakan penghamparan dan pemadatan hotmix asphalt pada saat gerimis.

 

6). Setelah lulus PS JR ITB-PU th 1983, saya studi lanjut ke TU Delft selama 2 th : 1988 – 1990. Saya percaya bahwa kebenaran Ilmu Teknik Sipil (pavement engineering) tidak tergantung dari suara terbanyak (42 orang mahasiswa yang gelarnya Ir TS), tetapi dapat tergantung dari 1 orang guru walaupun gelarnya sama, Bpk Ir. J. Hendro Moeljono. Bedanya pengalaman beliau jauh lebih banyak dan beliau istiqomah mengikuti aturan yang tercantum dalam referensi yang kredibel.

 

7). Th 2007, beliau memberi nasehat kepada saya dan mahasiswa Prodi S2 MSTT JTS FT UGM sbb :

Kalau kalian membangun jalan terjadi masalah (kerusakan dini), maka cara memperbaiki harus dikembalikan kepada teorinya, karena teori dibuat untuk diikuti, bukan untuk dilanggar.

Teori hanya dapat diperoleh di literatur atau buku yang kredibel.

 

8). Nasehat dari guru saya Bpk J. Hendro Moeljono tsb sulit dicontoh oleh Ir TS generasi sekarang. Apabila ada kasus kerusakan perkerasan jalan dan bandara, cara memperbaiki tidak berdasarkan referensi yang kredibel, tetapi berdasarkan aklamasi atau kesepakatan kemudian ditulis dalam Berita Acara yang ditanda tangani bersama oleh para undangan rapat yang hadir dengan gelar Ir dan gelar tambahan lainnya.

 

9). Metoda perbaikan kerusakan perkerasan sering tidak relevan dengan penyebab utama kerusakannya. Misalnya untuk mencegah reflective cracking hotmix overlay, sebelum pelaksanaan overlay harus dilakukan perbaikan kerusakan existing pavement, tetapi sering diabaikan. Dapat diilustrasikan seperti orang sakit kakinya yang diobati kepalanya, sehingga sakit kakinya tidak pernah sembuh.

 

10). Pavement Engineer (PE) merancang highway flexible pavement (FP) harusnya mengikuti referensi yang kredibel, misalnya Nick Thom (2014), Robert N. Hunter (2000). Banyak PE yang merancang highway flexible pavement menghilangkan lapisan Subbase dan Capping Layer/Improved Subgrade dengan alasan untuk penghematan.

 

11). PE juga sering membuat peraturan yang menyimpang, misalnya pengujian SE (Sand Equivalent) granular material yang digunakan untuk Capping Layer, Subbase dan Base Course, padahal persyaratan tsb tidak tercantum dalam Spesifikasi Teknik Pembangunan Jalan (Bina Marga) dan Bandara (Perhubungan Udara).

Apabila highway FP tsb dilaksanakan kemudian terjadi kerusakan dini, maka yang disalahkan selalu Kontraktornya, sedangkan PE yang membuat peraturan, merancang dan menyetujui FP tidak pernah merasa bersalah.

 

Ik zal het beste doen voor mijn land NKRI.

Semoga bermanfaat.

NON DESTRUCTIVE TEST (NDT) UNTUK 6 RUNWAY BANDAR UDARA, 1992/1993

NON DESTRUCTIVE TEST (NDT) UNTUK 6 RUNWAY BANDAR UDARA, 1992/1993
Wardhani Sartono
Pensiunan guru bandara
JOG 7 Oktober 2024

1). Th 1992/1993, atau 32 th yang lalu ada kerjasama antara Dit Teknik Bandara (DBU), Pusjatan Bandung dan JTS FT UGM, melakukan NDT untuk 6 (enam) Runway Bandara.
a. Dit Tek Ban, team leader : Pak Praminto Hadi.
b. Tim JTS FT UGM :
Dr. Bambang Suhendro, Wardhani Sartono dan Djoko Murwono.
c. Pusjatan, koordinator : Dr. Syahdanu Lirwan, dibantu pak Furqon, pak Nono, dll.

2). Pengujian NDT meliputi Structural Performance dan Functional Performance :

a. Survei visual kerusakan perkerasan runway diutamakan di wheel track area, yaitu di bagian tengah selebar ⅓ × lebar runway 45 m = 15 m, sepanjang runway. Tujuannya untuk menentukan nilai PCI (Pavement Condition Index), mengikuti dokumen FAA AC 150/5380-6, 1982.

b. Defleksi runway dengan alat FWD (Falling Weight Deflectometer).

c. Skid resistance (kekesatan) dengan alat Mu Meter.

d. IRI (International Roughness Index) atau Indek Kekasaran dengan alat Laser Beam Profilometer.

3). Keenam runway bandara yang diuji NDT : Yogyakarta (JOG), Solo (SOC), Semarang (SRG), Tanjung Karang (TKG), Palembang (PLM) saat itu masih mengoperasikan runway lama yang sekarang berfungsi sebagai parallel taxiway dan Jambi (DJB). Keenam bandara tsb melayani pesawat GA dan MNA tipe DC-9 dan F-28 dengan rute penerbangan pendek langsung menuju bandara CGK. Dalam waktu dekat akan ada penggantian pesawat DC-9 menjadi B 737-300.

4). Untuk validasi daya dukung subgrade dari hasil uji FWD, dilakukan test pit 2 lokasi di setiap runway, lokasinya berimpitan dengan tepi runway. Subgrade dilakukan uji CBR dengan alat DCP (Dynamic Cone Penetrometer). Awal tahun 1993 keenam bandara tsb masih menggunakan apron flexible pavement.

5). Berdasarkan hasil NDT setiap runway ke 6 bandara tsb dapat ditentukan :
a. Nilai Pavement Condition Index (PCI). Ada dokumen FAA lain yang menyatakan PCI identik dengan Pavement Surface Integrity (keutuhan permukaan perkerasan).
b. MAGW (Maximum Allowable Gross Weight) of the critical aircraft on the pavement berdasarkan Impirical Methods kemudian dikonversikan dengan PCN. Software COMFAA baru keluar 2003.
c. Skid resistance (kekesatan) runway berdasarkan Mu Meter, kecepatan 40 mph (65 km/jam). FAA AC 150/5320 -12B, 1991, skid resistance minimum 0,42.
d. IRI (International Roughness Index), semua runway melebihi persyaratan maksimum yang disarankan oleh Tim dari JTS FT UGM dan Pusjatan sesuai dengan highway, dan disetujui oleh Dit Teknik Bandara, yaitu maksimum 2,0 mm/m.

6). Mulai th 1999, uji defleksi movement area harus dilakukan dengan HWD (Heavy Falling Weight Deflectometer). Pada saat ini pengujian defleksi dengan HWD dan IRI jarang dilakukan. Alasannya jumlah HWD di Indonesia hanya 3 unit (2 unit milik BTP dan 1 unit milik PT AP 2 BUIJSH).

7). Runway Skiddometer dan Laser Beam Profilometer baru tersedia 2 unit, masing² milik BTP dan PT AP 2 BUIJSH. Jumlah bandara di Indonesia untuk code 3C, 4C dan 4E banyak sekali. Alat uji skid resistance untuk runway Code 4C dan 4E, disarankan menggunakan Runway Skiddometer, sedangkan untuk bandara Code 3C dapat menggunakan Mu Meter.

8). Metoda evaluasi berdasarkan NDT yang dilaksanakan oleh Tim Dit Teknik Bandara 32 th yang lalu dapat dijadikan referensi/contoh bagi airport engineer generasi sekarang untuk melaksanakan : verifikasi dan evaluasi Structural Performance dan Functional Performance runway bandara Code 3C, 4C dan 4E. Persyaratan Skid Resistance dan IRI harap disesuaikan dengan referensi terbaru.

9). Kegiatan NDT seperti pada nomor 2) di atas sebaiknya dilakukan secara berkala guna mendukung Program APMS (Airport Pavement Management System). Apabila jumlah alat uji NDT terbatas, maka uji NDT diprioritaskan untuk bandara Code 4C (B 737, A 320) dan 4E (B 777, B 787, A 330, A 340, A 350).

Semoga bermanfaat.