Pada tanggal 6 September 2024, bertempat di Oriental Resto Kupang, sebanyak 21 lulusan Program Studi Teologi dan Pendidikan Agama Kristen merayakan momen bersejarah dalam hidup mereka melalui Wisuda Sarjana ke-12. Wisuda ini bukan hanya merupakan simbol keberhasilan akademis, tetapi juga menjadi pintu gerbang menuju perjalanan pengabdian nyata bagi masyarakat. Setelah bertahun-tahun menempuh pendidikan dan memperdalam ilmu, para wisudawan kini dihadapkan pada tantangan baru untuk menerapkan pengetahuan dan nilai-nilai yang telah mereka pelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Wisuda: Langkah Awal Pengabdian Nyata
Wisuda sering kali dianggap sebagai akhir dari perjalanan pendidikan formal, namun sejatinya, momen ini menandai awal dari pengabdian yang lebih luas dan mendalam kepada masyarakat. Bagi para lulusan, gelar yang mereka peroleh bukanlah tujuan akhir, melainkan sebuah amanat untuk melayani, mendidik, dan memberikan kontribusi positif kepada lingkungan sekitar. Khusus bagi para lulusan Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, mereka memiliki tanggung jawab moral untuk menyebarkan nilai-nilai kasih, keadilan, dan integritas dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat.
Setiap lulusan memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan. Melalui pelayanan di gereja, pendidikan, ataupun masyarakat luas, mereka diharapkan mampu membangun komunitas yang lebih baik dan harmoni. Peran mereka sebagai pendidik dan pelayan tidak hanya terbatas pada lingkup akademik, tetapi juga mencakup kehidupan sosial, spiritual, dan moral masyarakat. Pengabdian ini tidak hanya tentang mengajar atau berkhotbah, tetapi juga tentang memberi contoh hidup yang benar dan menjadi inspirasi bagi orang lain.
Pembelajaran Sepanjang Hayat
Meskipun wisuda merupakan pencapaian yang membanggakan, penting bagi para lulusan untuk menyadari bahwa proses belajar tidak berhenti di sini. Pembelajaran sejati berlangsung sepanjang hidup. Ilmu pengetahuan dan pemahaman terus berkembang, sehingga penting bagi setiap individu untuk senantiasa terbuka terhadap pembelajaran baru, baik dalam bentuk pengetahuan formal maupun pengalaman hidup.
Para wisudawan didorong untuk terus mengembangkan diri, baik melalui pendidikan lanjutan, pengalaman kerja, maupun pelayanan sosial. Dunia yang terus berubah membutuhkan individu yang fleksibel, inovatif, dan berkomitmen untuk terus belajar. Dengan semangat belajar sepanjang hayat, para lulusan dapat menjadi pemimpin yang lebih baik, pendidik yang lebih efektif, dan pelayan masyarakat yang lebih tanggap terhadap kebutuhan zaman.
Dukungan dari Masyarakat
Keberhasilan seorang lulusan tidak hanya bergantung pada usaha individu, tetapi juga dukungan dari lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini, masyarakat memiliki peran penting untuk menerima dan mendukung para lulusan yang baru diwisuda. Mereka adalah generasi penerus yang akan membawa perubahan dan kemajuan, baik dalam bidang pendidikan, agama, maupun sosial.
Masyarakat diharapkan dapat memberikan dukungan moral dan material bagi para lulusan dalam menjalankan tugas mereka. Dengan saling mendukung, diharapkan para lulusan dapat lebih termotivasi untuk mengabdi dengan sepenuh hati dan memberikan dampak positif yang lebih luas. Kehadiran mereka di tengah-tengah masyarakat tidak hanya sebagai lulusan sarjana, tetapi sebagai agen transformasi yang siap menghadapi tantangan dan membawa perubahan yang bermakna.
Penutup
Wisuda Sarjana ke-12 bagi 21 lulusan Teologi dan Pendidikan Agama Kristen adalah awal dari perjalanan baru yang penuh dengan tanggung jawab dan harapan. Dengan semangat pengabdian, pembelajaran sepanjang hayat, dan dukungan dari masyarakat, mereka akan mampu menghadapi berbagai tantangan dan berkontribusi secara nyata untuk kemajuan bersama. Momen ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi para lulusan, tetapi juga menjadi harapan besar bagi masa depan gereja, pendidikan, dan masyarakat. Wisuda bukanlah akhir, melainkan awal dari komitmen untuk memberikan yang terbaik bagi sesama.